Surabaya NewsWeek- Setelah
resmi terpilih sebagai Presiden United Cities Local Goverments (UCLG)
bulan September lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjalankan tugas
pertamanya sebagai Presiden UCLG dengan mengunjungi negara Korea Utara (Korut).
Kepala Bagian Humas Kota
Surabaya, M. Fikser mengatakan
maksud dan tujuan melakukan pertemuan di Korut untuk menumbuhkan perdamaian dan
mempromosikan dialog lokal-ke-lokal.
“Selain itu
pembangunan berkelanjutan di Korut sampai kerjasama teknis antara kota dan
otoritas lokal dari Korut dan UCLG dan Anggota UCLG ASPAC,” terang Fikserpada Rabu, (28/11/2018) di ruang kerjanya.
Disampaikan Fikser,
kunjungan ke Korut dimulai pada 26 November – 1 Desember 2018. Agenda pertama
(28/11), Wali Kota Risma – sapaan akrabnya diterima sekaligus bertemu dengan
Wakil Presidium Supreme People’s Asemmbly, Kim Yong Nam. “Setelah itu Wali Kota Risma melakukan city tour di Kota
Pyongyang,” katanya.
Pada agenda berikutnya,
lanjut Fikser, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini bertemu dengan
wali kota Pyongsong Propinsi Phyongan Selatan dan dilanjutkan city tour di
Kota Phyosong. “Siangnya, Ibu Risma menghadiri presentasi tentang proyek
pengembangan Kota Wonsan dan Kalma coastal tourist site, Korut,”
sambungnya.
Hari Jum’at pagi
(30/11/2018), Wali Kota Risma kembali melakukan pertemuan dengan wali kota
Kaesong provinsi Hwanghae Utara. “Siangnya mengunjungi situs bersejarah di Kota
Kaesong,” imbuh mantan Camat Sukolio itu.
Menurut Fikser, selama
di Korea Utara, Wali Kota Risma akan melakukan banyak pembahasan kegiatan yang diusulkan Korut
dengan melakukan pencarian fakta dan kebutuhan misi penilaian untuk
mengidentifikasi area dan saluran kerjasama potensial antara kota dan otoritas
lokal di Korut dan anggota lain dari UCLG dan UCLG ASPAC.
“Utamanya di bidang
perencanaan kota yang berkelanjutan untuk memastikan perumahan yang layak dan
layanan dasar, sistem transportasi publik yang aman dan mudah diakses, ekonomi
lokal pengembangan, perlindungan sosial, manajemen lingkungan dan budaya daerah
perkotaan, pinggiran kota dan pedesaan sambil menjaga warisan budaya dan alam,
dan mengurangi dampak buruk lingkungan kota,” tandas pria kelahiran Serui
tersebut.
Usai melakukan kunjungan
ke Korea Utara, Wali Kota Risma melanjutkan perjalanan ke Kota Guangzhou, Cina
untuk menghadiri Guangzhou award pada tanggal 5 – 8 Desember 2018.
Fikser menambahkan, saat
final Guangzhou Awards 2018, Kota Surabaya akan memaparkan partisipasi publik
dalam 3R Pengelolaan sampah untuk surabaya yang lebih baik. “Acaranya pada
Kamis, (6/12/2018) dan pengumuman pemenang keesokan harinya (7/12/2018),”
jelasnya.
Nantinya, Surabaya akan
bersaing dengan 14 kota untuk mendapatkan Guangzhou award diantaranya, Santa Fe
Argentina, Sydney Australia, Salvador Brazil, Repentigny Canada, Wuhan China,
Yiwu China, Santa Ana Costa Rica, Milan Italia, Guadalajara Mexico, Utrecht
Belanda, Kazan Rusia, e-Thekwini Afrika Selatan, Mezitli Turkey dan New York
Amerika Serikat.( Ham )