Surabaya NewsWeek- Mimpi
untuk mengumpulkan sekaligus mengenalkan generasi milenial tentang perubahan
informasi yang terus berkembang pesat dan menciptakan peluang di zaman digital,
akhirnya terwujud.
Hal itu diungkapkan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat membuka ajang Innocreativation bertajuk smart
city to smart people di Grand City Convex, Surabaya pada Selasa,
(14/11/2018).
“Jangan takut untuk
mencoba. Mari kita buka mata dan telinga untuk belajar. Kalau ingin suskes
harus bekerja keras,” ujar Wali Kota Risma.
Menurut Wali Kota
Risma, acara ini sangat penting untuk diketahui anak muda. Sebab, lanjutnya,
sebagian besar anak muda belum mengetahui pergeseran informasi di dunia.
“Maka dari itu saya
mengadakan acara ini untuk membuka wawasan anak-anak muda agar berani melangkah
dan mencoba hal-hal baru,” tuturnya.
Dirinya juga berpesan
kepada peserta yang didominasi anak muda agar tidak takut menciptakan peluang
yang out of the box. Ia mencontohkan salah satu program yang dibuat
yaitu e-performence. Awalnya, kata Wali Kota Risma, banyak orang
yang menolak sampai mengancam dirinya.
“Sesuatu hal yang
awalnya tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Jangan takut melangkah dan jangan
takut salah,” tegas wali kota sarat akan prestasi itu diiringi tepuk tangan
peserta.
Sementara itu, Founder
dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung yang diplot sebagai moderator bertajuk CEO
vs CEO mengundang Ahmad Zacky pendiri bukalapak, Dian Sastrowardoyo,
Kevin Aluwi selaku Co-Founder Gojek dan Randy Yusuf selaku CEO google Indonesia
berbagi pengalaman kepada generasi milenial.
Diskusi yang dikemas
dengan interaktif dan gaya tutur bahasa ringan sesuai selera anak milenial
mengajak para CEO berbicara untuk
menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang inovasi,
kreativitas, dan enterpreneurship kepada generasi muda Surabaya.
Tidak hanya pengetahuan
untuk menciptakan peluang yang menjadi rupiah, Chairul Tanjung juga meminta
narasumber berbagi pengalaman menyakitkan yang dirasakan saat awal mula
merintis berbagai macam ide yang pada akhirnya bermanfaat bagi banyak orang.
Bagi CT – sapaan
akrabnya, kegagalan memulai suatu usaha dan proses untuk bangkit lagi merupakan
hal yang sulit dilakukan dan jawaban dari para narasumber paling ditunggu
generasi muda. “Mampu bangkit dari kegagalan menjadi kunci utama dari generasi
muda menjadi orang sukses,”
ujarnya.
Ahmad Zacky CEO
bukalapak berbagi ilmu apabila usaha seseorang mengalami kegagalan. Menurutnya,
kegagalan adalah sebuah proses belajar. Artinya, jika gagal harus dicari tahu
apa penyebabnya. Setelah itu, merenungkan kegagalan ini. Proses belajar terus
dilakukan sampai tidak gagal lagi. “Gagal bangun lagi dan ambil pelajarannya
sampai gagalnya bosan,” tandas Zacky.
Sebelum menutup
diskusi, CT menekankan kepada seluruh peserta yang lebih banyak dihuni
mahasiswa dan mahasiswi, bahwa kesuksesan tidak 100 persen lahir dari
pendidikan di bangku perkuliahan. Namun, kata dia, pendidikan kuliah lebih
memberikan pemahaman tentang proses berpikir. “Proses berpikir itu yang membuat
kita sukses,” paparnya.
Ajang innocreativation
akan digelar pada 14-15 November di Grand City Convex dengan menghadirkan
deretan pembicara ternama dari berbagai bidang antara lain, Menteri Komunikasi
dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Sedangkan dari pelaku industri kreatif akan hadir Dimas Djay, Andrian Ishak,
Eka Gustiwana, Afgan, Pongki Barata, Mocca, Ruben Onsu, Ernest Prakarsa dan
Pandji Pragiwaksono.
Tema yang bakal
diangkat mulai dari fintech, inovasi produk, rahasia kreator jempolan, hingga
mengasah otak entrepreneurship para milenial. Selain Innocreativation, di
tempat yang sama juga bakal diramaikan dengan kegiatan Startup Nations Summit
(16-17 November) serta Bekraf Festival (15-17 November). Acara akan ditutup
dengan Mlaku-mlaku Nang Tunjungan Spesial pada 18 November 2018. ( Ham )