BANYUWANGI - Bursa Inovasi Desa Banyuwangi 2018 dengan
tujuan menggali potensi desa dan bursa inovasi ini sebagai kegiatan yang mampu
menjadikan wahana,atau tempat konsep – konsep sebagaimana kita adu kreasi
terkait dengan inovasi anatar satu desa dengan desa yang lain.
Kegiatan Bursa
Inovasi Desa Banyuwangi 2018 bertempat di Hotel Aston Banyuwangi, yang
diselanggarakan pada hari Kamis (22/11) yang dibuka dengan tanda pemukulan gong
oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemerentah Kabupaten Banyuwangi
yang mewakili bupati Banyuwangi “ Iskandar Aziz”, yang didampingi Satgas Dana
Desa Kemendes RI. Kordinator Pendamping Desa Provensi Jawa Timur. Plt Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Banyuwangi.
Plt. Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Banyuwangi “ Drs Zen Kastolani , M.Si “
sebagai ketua Panitia penyelenggara Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Pelaksanaan Bursa
Inovasi Desa Kabupaten Banyuwangi 2018, dalam sambutannya menjelaskan bahwa ;
Pelaksanaan Bursa
Inovasi Desa Kabupaten Banyuwangi 2018 di hadiri oleh ,Jajaran Forpimda
kabupaten Banyuwangi, Para Camat se-Kabupaten Banyuwangi. Para kepala Desa dan
Ketua BPD se-kabupaten Banyuwangi. Konsultan Pendamping Desa tingkat Jawa Timur.
Para Pendamping desa se-Banyuwangi. Para Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID)
Banyuwangi.
Jumlah pesertanya
604 orang, yang terdiri SKPD= 10 orang,
Camat= 21 orang Kepala desa= 170 orang. Ketua BPD= 170 orang. TPID= 128 dan
Pendamping desa = 105 orang. Untuk tahun 2018 yang belum terbentuk Tim Inovasi
ditingkat kecamatan yaitu kecamatan Banyuwangi, kecamata Blimbingsari,
kecamatan Cluring, kecamatan Genteng dan kecamatan Kalipuro.
Berdasarkan
Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi RI No. 48
tahun 2018. Anggaran Pelaksanaan kegiatan menggunakan DOK Tim Pelaksanaan
Inovasi Desa Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi RI
tahun anggaran 2018.
Tujuan dari acara
ini : 1) Menginformasikan poko-pokok terkait Inovasi Desa dan Penggunaan Dana
Desa yang inovatif. 2) Menginformasikan pelaku yang terlibat dalam
Pengelolahan, pengetahuan inovasi desa. 3) Memperkenalkan inovasi-inovasi yang
berkembang di masyarakat dalam dalam menyelesaikan masyalah dan mendukung peningkatan
kualitas perencanaan pembangunan di desa. 4 ) Merumuskan
langkah-langkahpemecahan masyalah yang timbul selama pelaksanaan program
inovasi desa. 5) memberikan referensi pilihan –pilihan dalam berinovasi. 6)
Menjaring komitmen pemerintah desa untuk mengadopsi atau mereplikasi inovasi
dalam pelaksanaan Bursa Inovasi Desa.
Ada 3 bidang Inovasi
yang ditampilkan dan diikuti yaitu : Inovasi Bidang SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)
ada 27 Inovasi dari 12 TPID kecamatan. Bidang KEWIRAUSAHAAN ada 40 bidang dari 16 TPID kecamatan Dan Bidang INFRASTUKTUR ada
11 bidang dari 9 TPID Kecamatan.katanya.
Andre Dewanto Ahmad
Kordinator Pendamping Desa Provensi Jawa Timur mengungkapkan bahwa Inovasi desa
di Banyuwangi itu banyak dilakukan oleh Pemda, karena bupatinya Inovatif, isu
besar yang disentuh adalah isu Pendidikan dengan Kesehatan.
Untuk inovasi di
desa mulai tumbuh, sebab desa terpengarug dengan inovasi bupatinya. Apa lagi
sekarang di glontor dana APBN melalui DD untuk membangun Negara dari pinggiran
yaitu desa kata Jokowi.Untuk itu desa harus berinovasi, dan sekarang mulai
tumbuh Inovasinya. Jadi Bursa Inovasi Desa ini merupakan forum penyebaran ide
kreatif inovativ sekaligus transfer bagi desa-desa yang ingin melakukan
modifikasi di daerahnya. Katanya.
Iskandar Aziz Aspem
mantan ahlitor spektorat 4 th, saya tau hirok pikuk ADD, DD., dan kita tak
mangaudidnya, tetapi kita harus memperdayakan tidak sebagai orang yang
salah.kita harus pandai pengelolah ADD. DD di perencanaan, pengelolahan, pandai
pelaksanaan pandai melaporkan dan pandai pertanggung jawabkan.
Semua itu harus
kerja sama yang elok baik, kepala desa, BPD, maupun masyarakat. Kata kuncinya
kita harus pemikiran yang hebat. Tahun 2005 sebagi Kabag pemerintaah baru ada
ADD, kita harus belajar ke Lamongan,Gresik untuk belajar ADD. Kuharap gunakan
ADD, DD sesuai penggunaannya. Banyuwangi adalah yang paling pertama, dengan
“Sunrise of Java”, sebab kita merupakan kota paling ujung timur P. Jawa, kalau
sholat Subuh paling pertama di WIB. Katanya. (jok)