Surabaya NewsWeek- Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar
(Kihajar) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Malam
Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018 di Jakarta, Jumat, (12/10/2018). Penghargaan
tersebut, diberikan kepada lima Provinsi, tujuh Kota dan empat Kabupaten, yang
berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan
di daerahnya masing-masing.
Tahun 2018, merupakan
kedua kalinya Pemkot Surabaya menerima penghargaan kategori utama tingkat
kabupaten-kota. Penghargaan tersebut, berhasil diraih karena kepedulian dan
komitmen dalam pengembangan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini mengatakan sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 Pasal
31 menyebutkan bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
di bumi indonesia tercinta. Oleh karena itu, dengan visi dan misi itu pula
bahwa setiap anak Indonesia berhak memperoleh pendidikan. Baik itu anak
berkebutuhan khusus, ataupun anak normal.
“Saya juga percaya
bahwa setiap anak mempunyai potensi masing-masing yang diberikan oleh Tuhan.
Dan setiap anak juga berhak meraih pendidikan sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya,” kata Wali Kota Risma, Minggu, (14/10/18).
Karena itu, lanjut
Wali Kota Risma, Pemkot Surabaya terus berkomitmen memajukan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan. Baik secara formal
maupun non formal. “Teknologi Pendidikan (TIK) kita fasilitasi dengan
pendidikan dasar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang,” ujarnya.
Kepala Dinas
Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan menyampaikan Pemkot Surabaya telah dua
kali mengikuti Anugerah Kihajar. Pada tahun 2016, capaian Pemkot Surabaya
adalah Anugerah Kihajar Kategori Khusus. Tahun berikutnya 2017, Surabaya meraih
Kategori Utama atau yang tertinggi pada tingkat pemerintah daerah
kota/kabupaten se-Indonesia. “Tahun 2018 ini, menjadi keikutsertaan kali ketiga
Pemkot Surabaya terhadap Anugerah Kihajar,” kata Ikhsan.
Menurutnya, hal ini
tidak lepas dari komitmen Wali Kota Risma yang besar dalam pengembangan IT di
semua sektor pemerintahan. Demikian pula di dunia pendidikan, sehingga
dipandang layak oleh Kemendikbud untuk mendapat Anugerah Penghargaan Kihajar
Kategori Utama.
“Tentunya ini juga
tidak lepas dari dukungan semua pihak. Baik itu OPD, kepala sekolah, guru,
pengawas, dan lain sebagainya. Karena sinergi yang berjalan baik, penerapan TIK
bidang pendidikan berjalan optimal,” terangnya.
Ikhsan mengungkapkan
penerapan Smart City di Kota Surabaya terwujud dalam E-Government. Program ini
meliputi banyak bidang, diantaranya sistem tata kelola keuangan daerah, E-SDM,
E-Permit, E-Education, E-Monitoring, E-Health, E-Office, E-Dishub, Sistem
Informasi Program Layanan Masyarakat (Simprolamas), Sistem Siaga Bencana – 112,
Pajak Online, serta Media Center.
“E-Government dapat
diakses melalui sejumlah perangkat, mulai dari smartphone hingga komputer.
Keberadaan E-Government tersebut, menjadi salah satu pendukung Kota Surabaya
berkembang pesat dalam segala bidang,” tuturnya.
Pemanfaatan TIK pada
Dispendik Surabaya, kata Ikhsan, untuk mendukung Kota Pahlawan sebagai Smart
City terus tumbuh dan berkembang setiap tahun. Semuanya demi memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam memperoleh layanan pendidikan yang prima serta efektifitas pelaksanaan
program pendidikan di Kota Surabaya.
“Hingga saat ini
Dispendik Surabaya mempunyai 32 aplikasi yang dibangun sendiri tanpa melibatkan
pihak ketiga. Aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak sesuai
kebutuhannya,” imbuhnya.
Pembangunan aplikasi
tersebut, lanjut Ikhsan, menyasar empat hal utama. Pertama, untuk peningkatan
kompetensi guru. Seperti, Jurnal Online, Klinik Kurikulum dan SKPBM Online.
Kedua, peningkatan kompetensi pada siswa. Seperti Tryout Online, USBK Online
dan Bimbel Online. Ketiga, peningkatan kualitas sekolah atau lembaga
pendidikan. Seperti, Rapor Online, Profil LKP, dan Profil PKBM.
“Yang terakhir, kami
berkomitmen menyediakan ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu. Seperti,
PPDB Online, Website Dispendik, Profil Sekolah, Multimedia Pembelajaran, hingga
Pengajuan Perizinan Online,” pungkasnya. ( Ham )