Surabaya NewsWeek- Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya
menyiapkan berbagai hal untuk menghadapi musim hujan. Salah satunya pemkot
semakin mengintensifkan pengerukan lumpur di sungai, kali dan juga saluran di
Kota Surabaya.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Erna Purnawati mengaku
rutin melakukan pengerukan lumpur di berbagai saluran. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi datangnya musim hujan, supaya tidak ada lagi genangan di Kota
Surabaya.
"Sejak awal
Januari kita rutin melakukan pengerukan lumpur saluran. Tapi menjelang musim
hujan ini, kami makin meningkatkan pengerukan itu," kata Erna.
Bahkan, Erna mengaku
pengerukan sungai itu sudah diberlakukan sejak tahun 2011 silam. Hasil
pengerukan itu kemudian digunakan untuk membangun fasilitas umum lainnya yang
saat ini sedang dibangun, seperti pembangunan taman-taman, pembangunan buffer
zone di eks TPA Keputih dan juga untuk pembuatan tanggul.
“Dengan cara ini, kami
bisa mengantisipasi genangan air dan juga bisa membangun infrastruktur lainnya
di Surabaya,” tegasnya.
Erna mencatat, hasil
pengerukan lumpur mulai Januari-Agustus 2018 sudah mencapai 82.399 kubik. Hasil
lumpur yang dikeruk ini memang turun drastis dibanding tahun 2011 silam yang
mencapai 214.615 kubik.
Penurunan ini bukan
berarti Dinas PU Bina Marga dan Pematusan tidak bekerja, malah sebaliknya.
Petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan bekerja hingga 24 jam. “Kalau
sekarang (jelang musim hujan) anak-anak bekerja 24 jam, bekerja terus mereka
melakukan pengerukan,” kata dia.
Ia juga menjelaskan
hasil pengerukan pada tahun 2012 yang mencapai 427.315 kubik, tahun 2013
sebanyak 254.995 kubik, tahun 2014 sebanyak 280.190 kubik, tahun 2015 sebanyak
257.115 kubik, tahun 2016 sebanyak 315.250 kubik dan tahun 2017 sebanyak 63.553
kubik.
"Hasil pengerukan
hingga Agustus 2018 ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2017 karena
adanya penambahan dumptruk dan alat berat yang mengeruk dan mengangkut
lumpur-lumpur itu. Total dump truk saat ini sebanyak 92 unit dan alat berat 63
unit," tambah Erna.
Selain meningkatkan
pengerukan, Pemkot Surabaya juga melakukan penambahan kapasitas rumah pompa,
peninggian tanggul laut, dan penyelesaian proyek Box Culvert Jalan Raya Sememi.
“Ada 17 rumah pompa yang kami tambah kapasitasnya,” ujarnya.
17 rumah pompa yang
ditambah kapasitasnya itu adalah rumah pompa Jagir Kalimir, Simolawang,
Gunungsari 2, Grahadi, Kebon Agung, Medokan Ayu Hilir, Kalisari, Kalibokor,
Jeblokan, Tambak Wedi, Kenari, Bratang, Dinoyo, Kenjeran 1 dan Darmokali.
“Saat ini, semuanya sudah hampir selesai, sekitar 99 persen,” pungkasnya. ( Ham )