Surabaya NewsWeek- Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya respon cepat adanya informasi 100 orang warga yang
selamat dari bencana alam gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, yang
berencana mengungsi ke Surabaya. Sekitar pukul 18.30 WIB, mereka tiba di Asrama
Transito Jl. Margorejo No.74 Surabaya. Korban yang selamat tersebut, kemudian
dilakukan pendataan untuk dibantu mencarikan alamat tinggal keluarga di
Surabaya.
Kepala Bidang
Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Eny Zuliati mengatakan
sebelumnya pihaknya menerima informasi dari Dinsos Provinsi Jawa Timur (Jatim)
adanya 100 orang korban bencana alam dari Palu yang datang ke Surabaya. Dari
100 orang tersebut, kemudian ditempatkan di Asrama Transito untuk dilakukan
pendataan.
“Dari hasil pendataan
itu, diketahui bahwa 14 orang itu, ada yang merupakan warga kelahiran Surabaya
namun sudah berKTP Palu. Selain itu, mereka semua juga masih mempunyai saudara
yang tinggal di Surabaya,” kata Eny sapaan-akrabnya, Sabtu, (06/10/18).
Kendati demikian,
pihaknya langsung respon cepat melakukan identifikasi alamat tinggal saudaranya
di Surabaya. Dari 14 orang itu, lima orang diantaranya langsung dijemput oleh pihak
keluarga. Sedangkan, sembilan orang dengan tiga Kartu Keluarga (KK), kemudian
dievakuasi ke Liponsos Keputih Surabaya, sembari dibantu mencarikan alamat
tinggal keluarga.
“Jadi malam itu juga
sekitar pukul 21.00 WIB, kami bantu untuk mencarikan alamat tinggal saudara
mereka di Surabaya,” katanya.
Eny mengungkapkan dari
14 orang tersebut, diketahui masing-masing mempunyai saudara yang tinggal di
Surabaya. Yakni di daerah Kecamatan Wonokromo, Gunung Anyar, Sawahan dan
Tandes. Pihaknya mengaku langsung mengantarkan mereka ke rumah keluarga
masing-masing.
“Sementara untuk warga
yang tempat tinggal saudaranya luar Surabaya, ditangani oleh pihak Dinsos
Provinsi Jatim, untuk dibantu mencari alamat tinggal keluarga mereka,”
tandasnya.
Koordinator Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Surabaya Sri Musilowati menuturkan
pihaknya bersama Dinsos membantu melakukan identifikasi alamat tinggal keluarga
korban di Surabaya. Sekitar pukul 23.00 WIB, usai diketahui alamat tinggal
keluarganya, pihaknya mengaku langsung mengantarkan mereka menuju ke rumah
keluarganya masing-masing.
"Ada yang kami
antar langsung bertemu dengan orang tuanya, ada juga yang bertemu dengan
saudaranya. Namun, mereka terlihat begitu senang bisa selamat dan bertemu
dengan keluarganya di Surabaya,” kata dia.
Menurutnya, tujuan
mereka datang ke Surabaya untuk mengungsi ke rumah saudara dan ingin
menenangkan diri untuk sementara waktu. Namun, kata dia, tidak semua anggota
keluarga mereka ikut, karena ada yang harus menjaga rumah dan harta bendanya di
Palu.
“Tujuan mereka ke
Surabaya untuk menghilangkan trauma juga. Dan untuk sementara ini, mereka
mengaku ingin tinggal di rumah saudaranya di Surabaya,” pungkasnya. ( Ham )