Surabaya
NewsWeek- Sebanyak 534 guru mata pelajaran (mapel) IPA-IPS jenjang SMP negeri
dan swasta se-Kota Surabaya mendapat pengarahan dari Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini di Gedung Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Senin (22/10/2018).
Dalam pengarahan kali ini, Wali Kota Risma mendorong para guru mapel tersebut
lebih inovatif dalam mengajar.
Menurut Wali
Kota Risma, guru IPA-IPS adalah motor agar anak-anak senang belajar di sekolah.
Sebab, kedua pelajaran tersebut sebenarnya pelajaran yang menarik bila mampu
dikemas dengan baik.
“Dampaknya nanti anak-anak betah berada di sekolah.
Pelajaran ini agak berbeda dengan pelajaran matematika,” ungkapnya. Pelajaran
matematika, lanjut Risma, bisa menyenangkan asal dapat dikaitkan dengan
ilmu-ilmu lain.
Wali kota
perempuan pertama di Surabaya ini melanjutkan, dengan anak-anak tertarik dan
senang belajar di sekolah membuat mereka tidak mudah tergiur dengan dunia luar
yang lebih menyenangkan. Dunia luar yang menyenangkan rentan dengan kegiatan
aneh-aneh. Dan itu bisa menyeret anak-anak ke masalah hukum. “Saya ingin dengan
mapel Anda, anak-anak senang di sekolah,” katanya.
Wali Kota Risma
mengungkapkan, banyak masalah di mapel IPA-IPS yang menarik untuk dipelajari
siswa. Sampai-sampai, wali kota sarat prestasi ini menanyakan kebutuhan para
guru untuk mendukung proses belajar mengajar.
“Para guru
butuh apa, silakan sampaikan di sini. Nanti juga dicatat Dinas Pendidikan
Surabaya,” terangnya. Misalkan butuh bus untuk ke suatu tempat, nanti pihaknya
siap memberi kendaraan tersebut. Selama ini
malah yang datang itu sekolah dari Jombang, Mojokerto, dan lain-lain. Mereka
minta pergi ke sana, mereka minta ke sini, semuanya mengunjungi tempat di
Surabaya. Sekolah Surabaya malah belum ada sama sekali,” tegasnya.
Dulu, pihaknya
memberi buku ensiklopedia. Buku itu saat ini sudah ada di sekolah-sekolah.
Namun, penyediaan buku ini atas inisiatifnya sendiri, bukan atas usulan
sekolah.
Wali Kota Risma
mengungkapkan, untuk materi pembelajaran biologi atau sejarah, banyak tempat
yang dapat dikunjungi di Kota Surabaya ini. Misalkan saja tentang taman.
Menurutnya, taman di Kota Pahlawan ini tidak kalah dengan taman lain yang ada
di dunia.
“Saya pernah
mengunjungi taman yang ada di Argentina dan beberapa negara lain. Taman kita
tidak kalah dengan taman di negara-negara lain,” tuturnya.
Wali Kota Risma
pun meminta para guru membayangkan bila anak-anak tersebut pulang
sekolah
dengan senang dan bahagia. Anak-anak tersebut pasti akan ingat terus pelajaran
yang diajarkan.
“Saya itu ingat terus dengan pelajaran membelah katak saat
sekolah dulu. Karena itu memang menyenangkan,” jelasnya.
Wali Kota Risma
mengaku, tidak ada yang berat bagi Pemkot Surabaya untuk dunia pendidikan.
“Jenengan berhak mengajukan, tidak ada yang berat untuk pendidikan. Bagi saya,
pendidikan itu tiang-tiang negara. Kalau itu hancur, maka hancur negara ini,”
tegasnya.
Dengan
pendidikan, Wali Kota Risma ingin anak-anak Surabaya bisa menjadi pemenang.
Anak-anak Surabaya dapat sejajar dengan anak-anak lain di dunia. “Guru IPA-IPS
jangan diam saja. Jenengan usulkan apa, nanti saya akan berusaha memenuhi.
Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan ketinggalan dalam globalisasi
perekonomian dunia,” katanya.
Mulai saat ini,
Wali Kota Risma mengimbau kepada guru IPA-IPS segera usul bila membutuhkan
sesuatu. Usulan tersebut akan ditampung Pemkot melalui Dispendik Surabaya.
“Saya mohon
dengan hormat, ayo jenengan gerak supaya anak-anak mengalami sesuatu yang
membuat mereka betah di sekolah. Mulai sekarang, kalau butuh apa-apa tinggal
ajukan ke saya,” pungkasnya. ( Ham )