Surabaya NewsWeek- Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri mulai akhir bulan ini
hingga awal bulan. Dalam lawatannya ke luar negeri itu, Wali Kota perempuan
pertama di Kota Surabaya itu akan menjadi pembicara di berbagai event
internasional. Bahkan, ia juga akan menerima penghargaan tokoh dunia.
Kunjungan ke luar negeri itu akan dimulai pada
22 September-3 Oktober 2018 ke New York dan Nairobo. Awalnya, Wali Kota Risma
akan menjadi pembicara pada Global Counter Torrorism Forum di New York. “Yang
mengadakan acara ini Pemerintah Belanda,” kata Wali Kota Risma di ruang
kerjanya, Kamis (20/9/2018).
Selanjutnya, Wali Kota Risma akan menjadi
pembicara acara One Planet Summit di New York pada 26 September 2018. Dalam
event ini, ia merupakan satu-satunya wali kota yang menjadi pembicara. “Nanti,
topiknya disitu tentang perubahan iklim,” ujarnya.
Setelah acara itu, ia sebenarnya ingin pulang
dulu ke Surabaya, tapi karena dia mendapatkan penghargaan, ia langsung menuju
ke Nairobi. Di sana, ia akan menerima penghargaan Scroll of Honor UN Habitat
yang merupakan penghargaan tokoh dunia yang sangat berpengaruh.
“Yang memberikan ini di bawah UN Habitat
langsung, makanya nanti mereka memberikan penghargaan di kantor pusat UN
Habitat. Mereka memberikan penghargaan atas perubahan iklim, sebagai arsitek
kota dan lainnya. Ini yang kasik rekom juga IAI (Ikatan Arsitek Indonesia),”
imbuhnya.
Selasai acara itu, Wali Kota Risma akan pulang
dulu ke Surabaya dan akan berangkat lagi tanggal 6 Oktober 2018. Sebab,
keesokan harinya, 7 Oktober 2018, Wali Kota yang sarat prestasi ini akan
menjadi pembicara pada Bridges for Cities dengan topic Cities
of Tomorrow: Technological Solutions and Holistic Approach for Sustainable
Cities di Vienna, Austria.
“Mereka itu ngundangnya sudah satu tahun lalu.
Nanti saya akan berbicara masalah bahan-bahan untuk Sustainable
Development. Saya berbiara bahan-bahan itu sudah berkali-kali, termasuk
juga ketika bertemu dengan Pangeran Charles,” ujarnya.
Sebetulnya, lanjut dia, pada tanggal 10
Oktober 2018 itu akan menjadi pembicara lagi di Brussels. Tapi, acara ini masih
akan dicek lagi karena waktu di Vienna berbicara pada sore hari.
“Sebenarnya, di
sana saya akan menjadi pembicara pada IUC City to City Event dengan topic
penanganan Global Warming dan Global Covenant Of
Mayors karena board member Global Covenant of Mayors,” kata dia.
Kunjungan ke luar negeri berikutnya yaitu ke
Korea Utara pada tanggal 12 Oktober 2018. Dalam kunjungan kali ini, ia
bertindak sebagai Presiden UCLG ASPAC, sehingga nantinya akan bertemu dengan
wali kota-wali kota dan kepala daerah untuk berdiskusi tentang program UCLG
ASPAC ke depannya dan apa saja yang perlu diprioritaskan.
“Nanti ketemu dengan mereka itu, akan
membicarakan apa yang bisa dikerjakan atau tidak bisa dikerjakan. Karena semua
negara peraturannya berbeda-beda dan tidak mesti sama,” pungkasnya. ( Ham )