Surabaya NewsWeek- Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) bekerjasama dengan Universitas
Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, menggalakkan program beasiswa D3 Teknologi Bank
Darah. Beasiswa ini, dikhususkan bagi warga Surabaya yang berasal dari keluarga
kurang mampu.
Sebanyak 41 calon penerima beasiswa menjalani
rangkaian tes di Unitomo pada Selasa, (18/09/18). Rangkaian tes itu, berupa Tes
Potensi Akademik (TPA), tes kesehatan, dan wawancara.
Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan
mengatakan salah satu tujuan program beasiswa ini untuk mengentas kemiskinan.
Program beasiswa D3 Teknologi Bank Darah memiliki kuota 10 orang. Jumlah ini,
berdasarkan kesiapan unit transfusi darah menampung lulusan program beasiswa.
“Yang siap menerima sebagai pekerja baru 10
lembaga,” kata Aston saat memberi pengarahan kepada calon penerima beasiswa.
Dia menjelaskan, seluruh program beasiswa
pendidikan tinggi tersebut, merupakan kebijakan Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini. Tujuannya, untuk mengentas kemiskinan serta mengangkat derajat
penerima beasiswa dan keluarga.
“Jadi, kalian harus betul-betul memanfaatkan
kesempatan ini,” pesannya kepada seluruh calon penerima beasiswa.
Pendaftar yang diterima, lanjut Aston, akan
dibebaskan biaya pendidikan serta menerima uang saku dan uang penunjang
perkuliahan. Dengan begitu, pendaftar yang benar-benar memiliki niat dan tekad
kuat, diminta berjuang sungguh-sungguh.
“Beasiswa ini pertama kalinya di Indonesia.
Makanya kemarin sampai ada pendaftar dari Papua, Bali, dan lain-lain. Padahal
di keterangan, sudah jelas bahwa beasiswa ini untuk warga Kota Surabaya,”
ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unitomo Bachrul Amiq
mengatakan, komitmen Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar Arek Surabaya
mampu melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus
diapresiasi.
“Tentunya agar arek-arek Suroboyo ini
mengalami lompatan dalam hidup. Lompatan ke arah lebih baik,” katanya.
Menurut Amiq, D3 Teknologi Bank Darah ini
merupakan program studi baru di Unitomo dan termasuk juga prodi langka. Di Jawa
Timur, yang baru pertama kali buka adalah Unitomo. Maka dari itu, ia berpesan
agar 10 calon penerima beasiswa tersebut, nantinya agar tidak menyia-nyiakan
kesempatan emas itu.
“Pesan saya kalau terpilih 10 orang, maka
itulah kehendak Tuhan menakdirkan kalian menjadi ahli bank darah. Tugas Anda
adalah menjalani takdir dengan baik. Jangan sia-siakan kebaikan Bu Wali serta
kebaikan Dinas Pendidikan,” tandasnya. ( Ham )