Surabaya NewsWeek- Tiga
inovasi layanan publik milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil meraih
penghargaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kemenpan RB) RI dalam Top 99 (Sinovik).
Ketiga inovasi
tersebut diantaranya, 6 in 1 meliputi akte lahir, kematian,
perkawinan, perceraian, surat pindah datang dan pindah keluar secara online.
Kedua, inovasi Tahu Panas (tak takut kehujanan dan tak takut kepanasan) yang
merupakan kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni melalui program rehabilitasi
sosial daerah kumuh. Ketiga, inovasi Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda.
Menteri Pendayagunaan
dan Aparatur Negara, Syafruddin mengatakan, pelayanan publik yang ada di
Indonesia sudah berjalan baik, hanya saja kurang terekspos. Oleh karena itu, dirinya
berharap acara ini dapat menjadi cerminan bagi negara-negara internasional
lainnya.
“Jangan selalu kita
berkaca keluar, tapi orang luar harus berkaca kepada kita,” ujar Syafruddin
seusai acara di Hotel Shangri - La, Surabaya pada Rabu, (19/9/2019).
Dirinya
juga mengatakan para penerima penghargaan malam ini akan kembali dilombakan
untuk menjadi 40 terbaik dan akan diumumkan pada November 2018 mendatang.
“Nanti akan diseleksi lagi, tahun ini akan berujung 40 yang terbaik bersamaan
saat acara International Public Service Forum di Jakarta,” tambah Syarifuddin.
Ke depan, Syafruddin
berharap dengan agenda penghargaan yang dimulai sejak tahun 2014 ini dapat
menjadi ajang transfer dan pengalaman antar instansi daerah. Mall pelayan
publik harus ditingkatkan. “Semoga semakin semangat dan bermotivasi dalam
melayani masyarakat,” sambungnya.
Sedangkan, Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini mengatakan tujuan awal berbagai inovasi itu bukan
untuk meraih penghargaan, melainkan untuk mempermudah layanan masyarakat. “Gol
akhir dari semua inovasi ini adalah warga Surabaya sejahtera,” tegas Wali Kota
Risma usai menerima penghargaan.
Masih Wali Kota Risma,
kesuksesan Pemkot Surabaya dalam melayani publik karena menerapkan sistem
pembangunan sustainability (pembangunan berkelanjutan).
Baginya, sustainability itu sangatlah penting agar mampu
mendongkrak sistem pelayanan publik. “Jadi bukan hanya dapat penghargaan lalu
selesai, tidak seperti itu,” terangnya.
Adapun kompetisi
penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 ini diikuti oleh Lingkungan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerahdengan rincian, 16 kementerian, 20 lembaga, 18
provinsi, 16 kota, dan 39 kabupaten. ( Ham )