Surabaya NewsWeek- Program beasiswa pendidikan Teknik Pesawat Udara (TPU) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama
Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya untuk anak-anak Surabaya kembali
terlihat.
Sebanyak 48 peserta teknisi pesawat udara asal Surabaya
dinyatakan lulus dan berhak menerima beasiswa tersebut. Kesempatan ini menjadi
peluang bagi mereka, mengingat kebutuhan teknisi pesawat terbang di
Indonesia mengalami kekurangan SDM sebanyak 7 ribu orang.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispnedik) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, 48 calon taruna penerima
beasiswa teknisi
udara mulai melakukan tes
sejak bulan agustus kemarin. Mereka, dinyatakan lolos setelah melewati beberapa
tahapan seleksi antara lain, administrasi, tes potensi akademik (TPA) dan
bahasa Inggris, tes kesehatan, kesamaptaan serta tes wawancara.
“Sudah kita umumkan
hasilnya dan bisa dilihat melalui website dispendik.surabaya.go.id atau akun instagram @dispendiksby,” ujar Ikhsan di kantor Dispendik,
(5/9/2018).
Disampaikan Ikhsan,
proses seleksi beasiswa pendidikan TPU Poltekbang Surabaya yang diikuti 360
peserta dilakukan dengan transparan. Lebih lanjut, 48 peserta yang lolos akan menjalani pendidikan selama 3 tahun di
Poltekbang. Setelah lulus calon taruna akan menyandang gelar D-3.
Ikhsan mengingatkan
kepada calon taruna yang menerima beasiswa TPU agar tidak menyia-nyiakan
kesempatan dan mau bekerja keras. Sebab, kata dia, ketika lulus, mereka
langsung bekerja di maskapai penerbangan. “Jangan pantang menyerah dan harus
giat belajar,” pesannya.
Menurut Ikhsan, program
beasiswa TPU merupakan salah satu terobosan pemkot bagi anak-anak
Surabaya yang tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi secara utuh sekaligus memutus rantai
kemiskinan melalui pendidikan.
“Kami (pemerintah)
berharap anak-anak mampu bersaing di era globalisasi dan menjadi tuan dan nyonya di tanahnya sendiri,” pungkas Mantan Kepala Bapemas
dan KB Kota Surabaya tersebut.
Wakil Direktur I
Poltekbang Surabaya Moch Rifai menambahkan, peserta beasiswa Pemkot Surabaya yang sudah dinyatakan lulus akan melalukan serangkaian
kegiatan diantaranya mengukur baju pada tanggal 10 September, lalu keesokan harinya masuk asrama
dan akan disahkan menjadi taruna tanggal 1 Oktober 2018.
“Jadi, peserta yang lolos
diharapkan mempersiapkan diri dengan baik, sehingga dapat menempuh pendidikan
sampai tuntas,” ujar Rifai.( Ham)