BATULICIN - Peringatan
Tahun Baru Islam di Kabupaten Tanah Bumbu turut disemarakan dengan Tabliq Akbar
KH. Muhammad Zhofarudin. Kehadiran sapaan Guru Udin dari Samarinda itu turut
menyedot perhatian jamaah di lokasi pemakaman Almarhum H. Maming
sebagai orang tua mantan Bupati Tanbu Mardani H Maming,Selasa malam
(18/09) Kelurahan Batulicin.
Dalam Tausyiah nya Guru Udin mengajak para Jammah agar memaknai Tahun Baru Islam sebagai tahun hijrahnya Rasullullah Nabi Muhammad SAW. "Untuk itu kita tidak boleh meremehkan tahun baru islam, ini adalah sebagai tahun introfeksi diri menuju kualitas insan yang lebih baik sebagai mana makna hijrah yang sudah di ajarkan Nabi Muhammad kepada kita semua, " ucapnya.
Bicara tentang kemulyaan bulan Muharam, penceramah yang kocak ini turut menguraikan, dimana dalam bulan itu terdapat hari Asyura tepat pada 10 muharam. Dalam hari Asyura itu Allah telah menurunkan segala rahmat kepada hambanya. Disitu pula terdapat sebuah peristiwa Nabi Nuh yang sedang ditelan ikan besar selama 40 hari, namun berkat rahmat Allah Nabi Nuh akhirnya keluar dari perut ikan.
"Dalam hari Asyura itu kita di anjurkan memulyakan anak yatim sekaligus mengusap rambutnya dan bersadaqoh pada mereka. Sebagaimana kata Rasulullah orang yang memulyakan anak yatim kelak akan bersamaku bagai jari tengah dan jari telunjuk, "ungkapnya.
Sebelumnya di kesempatan itu Sekretaris Daerah Tanbu H. Rooswandi Salem. M.Sos.MM turut mengajak para jammah yang hadir untuk memaknai tahun baru 1440 hijriah sebagai wujud meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
"Sebagai memaknai hijrah sesungguhnya Kita berharap ditiap perayaan Muharam itu kita harus menghijrahkan diri agar lebih baik dari sebelumnya," jelas Sekda saat membacakan sambutan Plt.Bupati Tanbu.
Menurutnya, kunci dari itu semua adalah sebuah evaluasi diri terhadap apa yang sudah kita perbuat. "Melalui Tablik akbar yang di sampaikan ini mari bersama kita jadikan bekal ilmu yang sudah di dapat akan semakin mempertajam evaluasi diri untuk yang lebih baik, "pangkasnya. (Mc/Adv/Maiya)
Dalam Tausyiah nya Guru Udin mengajak para Jammah agar memaknai Tahun Baru Islam sebagai tahun hijrahnya Rasullullah Nabi Muhammad SAW. "Untuk itu kita tidak boleh meremehkan tahun baru islam, ini adalah sebagai tahun introfeksi diri menuju kualitas insan yang lebih baik sebagai mana makna hijrah yang sudah di ajarkan Nabi Muhammad kepada kita semua, " ucapnya.
Bicara tentang kemulyaan bulan Muharam, penceramah yang kocak ini turut menguraikan, dimana dalam bulan itu terdapat hari Asyura tepat pada 10 muharam. Dalam hari Asyura itu Allah telah menurunkan segala rahmat kepada hambanya. Disitu pula terdapat sebuah peristiwa Nabi Nuh yang sedang ditelan ikan besar selama 40 hari, namun berkat rahmat Allah Nabi Nuh akhirnya keluar dari perut ikan.
"Dalam hari Asyura itu kita di anjurkan memulyakan anak yatim sekaligus mengusap rambutnya dan bersadaqoh pada mereka. Sebagaimana kata Rasulullah orang yang memulyakan anak yatim kelak akan bersamaku bagai jari tengah dan jari telunjuk, "ungkapnya.
Sebelumnya di kesempatan itu Sekretaris Daerah Tanbu H. Rooswandi Salem. M.Sos.MM turut mengajak para jammah yang hadir untuk memaknai tahun baru 1440 hijriah sebagai wujud meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
"Sebagai memaknai hijrah sesungguhnya Kita berharap ditiap perayaan Muharam itu kita harus menghijrahkan diri agar lebih baik dari sebelumnya," jelas Sekda saat membacakan sambutan Plt.Bupati Tanbu.
Menurutnya, kunci dari itu semua adalah sebuah evaluasi diri terhadap apa yang sudah kita perbuat. "Melalui Tablik akbar yang di sampaikan ini mari bersama kita jadikan bekal ilmu yang sudah di dapat akan semakin mempertajam evaluasi diri untuk yang lebih baik, "pangkasnya. (Mc/Adv/Maiya)