Surabaya NewsWeek- Wali
Kota Surabaya Tri Rismaharini berkomitmen menyediakan ruang bagi pelaku
kesenian di Kota Pahlawan. Ke depannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan
menempatkan pusat kegiatan seni di satu tempat.
Rencananya, gedung pusat
pertokoan Hi-Tech Mall dan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang berada di kompleks
Taman Hiburan Rakyat (THR) akan dioptimalkan menjadi pusat kegiatan seni.
Wali Kota Risma
mengatakan selain sebagai tempat pagelaran seni, gedung Hi-Tech Mall dan TRS
berencana ditujukan sebagai pusat berlatih dan panggung penampilan para
seniman. Ia ingin, Kota Surabaya memiliki ruang baru untuk para seniman. Karena
menurutnya, selama ini kompleks Balai Pemuda masih kurang untuk menampung
kreativitas para seniman.
“Selama ini kan di
Balai Pemuda, cuman kan kurang. Kan kesenian itu ada seni lukis, seni suara,
seni tari, seni kriya. Nah aku pingin anak-anak bisa belajar di situ,” kata
Wali Kota Risma, Minggu, (23/09/18).
Bahkan ia menargetkan,
Surabaya bisa mempunyai gedung kesenian yang menampilan pertunjukan seni ludruk
secara rutin. Jika pada akhirnya kawasan kompleks Taman Hiburan Rakyat (THR)
digabung, dia berharap lokasi tersebut bisa menampung berbagai macam seni.
“Karena sekarang
Surabaya sudah destinasi wisata. Setiap minggu itu ada pentas seni di situ
(Balai Pemuda). Tapi Kan ndak bisa misalnya wayang orang digabung dengan
srimulat atau ludruk, karena gedungnya cuman satu,” ujarnya.
Maka dari itu, Wali
Kota Risma ingin Kota Pahlawan bisa memiliki gedung kesenian baru di Surabaya.
Selama ini, bagian belakang dari gedung Hi-Tech Mall dan THR rutin digunakan
untuk tampilan ludruk. Namun demikian, karena letaknya kurang strategis dan
tidak terlihat dari jalan besar, banyak masyarakat yang kurang tahu keberadaan
gedung THR yang masih aktif hingga sekarang.
“Aku pingin ada gedung
kesenian yang baik di Surabaya. Karena kalau (gedung) Srimulat itu di belakang
terus, kapan hidupnya. Itu ditarik ke depan,” jelasnya.
Menurutnya, Surabaya
yang didapuk sebagai kota destinasi wisata perlu sebuah ruang khusus baru untuk
pertunjukan seni. Oleh karena itu, mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya ini
ingin agar seniman bisa mendapatkan akses untuk berekspresi dan berkegiatan di
dunia kesenian secara luas.
“Karena Surabaya
sekarang sebagai destinasi wisata. Kan ndak bisa gedungnya (seni) cuman satu,”
ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Sementara terkait
biaya operasional, Wali Kota Risma mengaku masih mencari skema keuangan yang
pas untuk cost operasional di gedung kesenian tersebut. Namun
ia menargetkan, nantinya penggunaan gedung itu bisa gratis.
Sehingga para
seniman bisa luas mengekspresikan kreativitasnya. “Harapanku semua free.
Anak-anak yang latihan disitu bisa free. Kemudian masyarakat yang
mau nonton bisa free,” pungkasnya. (Ham)