BANYUWANGI -
Sesuai program Bupati Banyuwangi H.
Abdullah Azwar Anas M.Si yang lebih focus ke “Eko Toursm” yang selalu
digalakkan , dimana otomatis masyarakat
yang ada didalamnya, terutama masyaraat pedesaan wajib ikut membangun desanya melalui obyek
lingkungan yang sehat, makanan yang sehat, dan alami. Dan wisatawan mancanegara
senang dengan yang bersifat alami.
Untuk itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (DPMD) Banyuwangi mengadakan “ Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Produktif” melalui “pelatihan pengelolahan pakan ternak, dan kompos masyarakat
pedesaan “
Pelatihan diadakan di kantor kecamatan Singojuruh Banyuwangi
selama 3 hari dari hari Senin 17/9 sampai hari Rabu 19/9.dengan nara sumber
dari BUMDes Banyuwangi “Hj. Emi “ ketua
UKM desa Gitik kecamatan Rogojampi “ Fanjil”
Menurut keterangan kepala DKMB Banyuwangi melalui
Bidang Kelembagaan Masyarakat Sosial Budaya “ Novi’ menjelaskan “ sekarang ini
segala yang dibutuhkan kesehatan
manusia, yang baik melalui alami,
apalagi bahan yang di komsumsinya, yang baik berasal dari Alami seperti
Herbal, dan tanaman organic, maupun yang dikomsumsi hewan yang mau di komsomsi
manusia yang baik dari makannanya dari olahan bahan organic.
Pelatihan –pelatihan ini guna
mendorong “Program Eko Toursm” yang diprogramkan oleh Bupati Banyuwangi, disini
masyarakat harus ikut andil didalamnya, dengan membangun desanya, juga untuk dirinya
yang nanti bisa bermanfaat bagi dirinya, maupun masyarakat melalui “
Pemberdayaan Masyarakat Produktif ” melalui pelatihan – pelatihan pembuatan makanan ternak yang organic dan
kompos.
Pelatian ini diikuti oleh 80
peserta pelatiahan dari kecamatan
Singojuruh ada dua kelompok karang taruna. Dari kecamatan Songgon diikuti empat kelompok desa yaitu desa Bangunsari.
Desa Balak. Desa Bangunsari. Desa Sumberbulu.Untuk kecamatan Glemmore satu
kelompok dan kecamatan Sempu dari desa Jambewangi.
Para peserta pelatihan langsung meratekkan pelatian yang bahan dan peralatannya sudah
disiapkan. Seperti pembuatan kompos, bahan dasarnya dari kotoran hewan, bisa
kotoran ayam, dicampur dengan ,katul. Bisa juga sekem, serabut kelapa, serabut
ijuk, dio campur, diulet sampai rata, terus diberi fermentor secukupnya.
Demikian untuk makanan ternak. Bahan dasarnya bisa
tebon batang jagung, ,rumput damen, atau rumput-rumputan di campur dengan
fermentar yang berguna untuk menumbuhkan “mikro arganisme, sehimgga bisa
melunakan bahan, dan di biarkan selama 3 hari. Setelah 3 hari di fermentasi
bahan – bahan pembuatan pupuk organic
maupun pakan ternak supaya halus di giliong dengan mesin yang sudah disediakan.
Diharapkan para peserta yang mengikuti pelatihan
makanan ternak organic maupun pupuk organic ini bisa dikembangkan kemasyarakat
yang nantinya bisa menuju tujuan yang utama yaitu “Masyarakat Produktif”
sehingga bisa menciptakan lapangan kerja, maupun bisa menambah pergerakan
perekonomian rakyat. Katanya. (jok)