Surabaya
NewsWeek- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya
meningkatkan kualitas pendidikan, baik sekolah tingkat SD maupun SMP. Pemkot
Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) akan melakukan program
pengembangan sekaligus memperbaiki sekolah untuk meningkatkan performa dan
prestasi bagi pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan
mengatakan Pemkot Surabaya akan melakukan program pengembangan sekaligus
memperbaiki sekolah untuk meningkatkan performa dan prestasi bagi pelajar.
Selain itu, untuk sekolah yang sudah berumur dan perlu perbaikan, pemkot akan
berupaya melengkapi sarana prasarana itu.
“Program ke depan, Pemkot Surabaya akan
mengembangkan sarana dan prasarana yang kurang bagus, dan akan diperbaiki
semuanya. Sehingga semangat anak-anaknya untuk belajar lebih naik lagi,” kata
Ikhsan, saat menggelar Jumpa Pes di kantor bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis,
(16/08/18).
Untuk sekolah yang belum dilengkapi dengan sarana
dan prasarana, Ikhsan menuturkan, nantinya pemkot akan menyiapkan sarana dan prasaran
tersebut. Setiap ruangan kelas, nanti akan dilengkapi dengan LCD dan Komputer
untuk mendukung proses belajar dan mengajar. “Lalu untuk pembelajaran di luar
kelas, dengan mendatangkan narasumber dari luar,” terangnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota
(Bapekko) Surabaya Ery Cahyadi mengungkapkan, program di tahun 2019, seluruh
sekolah harus tersentuh dengan pembangunan, baik SD maupun SMP. Tahun
2019, tidak ada pembangunan sekolah baru. Anggaran yang ada, hanya digunakan
untuk merehabilitasi dan menambah jumlah kelas. Ada perbaikan kamar mandi atau
pengecatan. “Kami memiliki anggapan, fisik maupun pelayanan di sekolah (Negeri)
tidak boleh jauh dari sekolah swasta,” katanya.
Terkait moratorium pembangunan sekolah, Ery
menegaskan tidak ada kaitannya dengan moratorium. Sebab, pendidikan menjadi
tanggung jawab pemkot untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan gedung,
pelayanan, dan teknis pendidikan sekolah SD-SMP se Surabaya.
“Pemkot berkomitmen semua sarana dan prasarana harus
dipenuhi tahun 2019. Dengan mengeluarkan APBD untuk meningkatkan kualitas SD
dan SMP,” tuturnya.
Adanya fenomena beberapa sekolah swasta yang
mengalami kekurangan murid, Menurut Ery, pihak sekolah harusnya melakukan
evaluasi terkait permasalahan itu. Baik dari segi sarana prasarana maupun
pelayanan pendidikan. “Kita lihat dari sisi pelayanannya. Kalau sekolah itu
pelayanannya baik, Insya Allah pasti banyak muridnya. Harusnya pihak sekolah
swasta memahami itu,” imbuhnya.