Surabaya
NewsWeek- Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini memberikan perhatian lebih kepada Dinas Pemadam Kebakaran.
Terbukti dengan memberikan infrastruktur lengkap dan update kepada dinasnya.
Berbagai peralatan canggih dari luar negeri pun didatangkan untuk mendukung
tugas Dinas Pemadam Kebakaran.
Menurut Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran
Surabaya Irvan Widyanto, peralatan
canggih yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran adalah mobil skylift 55 meter dan
skylift 104 meter bernama Bronto Skylift yang didatangkan langsung dari
Finlandia. Mobil yang cukup besar ini mampu menjangkau gedung pencakar langit
setinggi 25-30 lantai. “Mobil ini juga dilengkapi selubung luncur untuk
penyelamatan, sehingga sangat komplit,” ujar Irvan.
Yang terbaru, Dinas Pemadam Kebakaran juga
memiliki peralatan bernama Air Cushion. Alat ini digunakan untuk menyelamatkan
nyawa seseorang yang terjebak dalam kebakaran gedung yang tinggi. Dengan adanya
alat ini, maka korban kebakaran langsung bisa loncat dari gedung bertingkat dan
dipastikan aman.
“Saya sudah buktikan sendiri, alat ini aman
untuk proses penyelamatan. Apalagi alat ini berukuran 7X10X4 dan mampu menahan
beban berat hingga 150 kg sekali jatuh,” tegasnya.
Namun begitu, peralatan canggih dan komplit
itu akan sia-sia apabila manusianya atau petugas Dinas Pemadam Kebakaran tidak
memiliki kemampuan untuk mengoperasikan. Oleh karena itu, Irvan memastikan pada
tahun ini lebih fokus pada peningkatan kapasitas anggotanya.
“Kami berikan mereka berbagai pelatihan,
termasuk diklat pelatihan peningkatan kapasitas anggota. Bahkan, saat ini kami
setiap hari melakukan pelatihan. Bagi kami, tiada hari tanpa latihan,” ujarnya.
Menurut Irvan, dari diklat pelatihan kapasitas
ini, mereka dilatih tentang soft skill meliputi kedisiplinan, kekompakan,
semangat bekerja, kejujuran, pantang menyerah dan soft skill lainnya. Dalam
bidang hard skill meliputi keterampilan pemadaman gedung bertingkat, padat
penduduk, dan minyak.
“Saat itu, juga ada pelatihan penyelamatan
atau evakuasi. Harapannya, setelah dilatih peningkatan kapasitas anggota, maka
pelayanan Pemkot terhadap musibah kebakaran semakin meningkat,” harapnya.
Selain itu, dari diklat pelatihan kapasitas
itu, nanti akan dipilih sebanyak 40 anggota terbaik untuk dimasukkan dalam Tim
Orong-orong. Semua anggota di tim orong-orong ini mampu dan mempuni di segala
lini, baik penyelamatan, evakuasi dan menjadi sopir mobil pemadam kebakaran.
“Tim Orong-orong ini dipilih 40 anggota
terbaik dari 500 tenaga kontrak di Dinas Pemadam Kebakaran. Kita seleksi khusus
untuk dipilih jadi Tim Orong-orong, nanti mereka akan serba bisa dan berfungsi
di segala lini.” Tegasnya.
Irvan pun menjelaskan alasan mengapa tim itu
diberi nama Orong-orong. Menurutnya, Orong-orong itu bisa masuk dan menyelinap
di segala medan. Ia berharap, tim ini meniru Orong-orong yang mampun menyelinap
dan handal di segala lini. Salah satu contohnya, apabila tidak ada sopir mobil
pemadam kebakaran, maka dia akan bertindak taktis untuk menjadi sopir.
“Makanya, nanti tim ini akan dilengkapi ranger
dan sepeda motor, sehingga mereka akan bisa menjadi pasukan reaksi cepat dari
Dinas Pemadam Kebakaran,” tegasnya.
Selain tim Orong-orong, Irvan juga membuat Tim
Tri Mas Kintir. Tim ini merupakan gabungan dari anggota Linmas, Satpol PP dan
Petugas Pemadam Kebakaran yang bertugas di air. Mereka bernama tim kintir
karena mereka selalu kintir di kali atau sungai-sungai di Surabaya.
“Mereka ini terbentuk ketika sama-sama memburu
ikan Arapaima. Dari tiga instansi bersinergi menjadi satu tim,” ujarnya.
Terlepas dari semua itu, Irvan mengaku selalu
menyampaikan pentingnya doa kepada para anggotanya itu. Sebab, tugas dari Dinas
Pemadam Kebakaran harus sigap dan reaksi cepat dalam merespon kebakaran yang
datang secara tiba-tiba.
“Jadi, kekuatan doa itu menjadi sebuah dasar
dalam menjalankan tugas kami sehari-hari. Bahkan , setiap malam jumat seluruh
petugas Dinas Pemadam Kebakaran harus mengikuti doa bersama, termasuk pula yang
ada di pos-pos atau pun di UPTD-UPTD,” imbuhnya.( Ham )