Surabaya NewsWeek- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya
melakukan uji coba rute bus tingkat atau double deck yang merupakan bantuan
dari Bank Mayapada, Minggu (29/7/2018) malam. Hal itu dilakukan setelah dua
unit bus tingkat itu diserahkan oleh Bank Mayapada pada Kamis, (12/7/2018).
Kepala
Dishub Kota Surabaya Irvan Wahjudrajat mengatakan uji coba yang dilakukan
pertama kalinya itu berangkat dari kampus Unesa ke ITS dengan jarak tempuh
kurang lebih 40 kilometer. Pada saat uji coba itu, bus berwarna kuning kunyit
itu PP, dan memakan waktu sampai 3 jam.
“Karena
terlalu jauh dan agak lama, maka kami masih akan evaluasi sesuai dengan
kebutuhan,” kata Irvan ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/7/2018).
Menurut irvan, bus tingkat ini akan beroperasi secara umum.
Namun, rute bus dan sasaran penumpangnya akan lebih dikhusukan bagi mahasiswa
yang berada di wilayah timur dan barat yakni Kampus C Unair, ITS dan UNESA
Lidah Kulon. Makanya, saat ini jalurnya terus dikaji dan dikonekkan ke tiga
kampus itu.
Irvan
juga menjelaskan bahwa selama uji coba kemarin malam, ditemukan beberapa
kendala, diantaranya masih banyak ranting-ranting pohon rendah dan ada pula
kabel yang juga menghambat bus tingkat itu.
“Selain
itu, ada pula sejumlah halte yang masih jadi lokasi parkir liar. Jadi, semua
permasalahan ini harus segera diatasi dulu sebelum akhirnya dioperasikan secara
resmi,” tegasnya.
Oleh
karena itu, Dishub Surabaya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan
Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk mengatasi masalah ranting-ranting pohon dan
kabel yang masih menghambat rute bus tingkat.
“Saya
langsung minta bantuan DKRTH untuk mengatasi masalah ranting dan kabel itu,”
ujarnya.
Sedangkan
untuk persoalan halte yang masih menjadi langganan parkir liar, Dishub akan
melakukan tindakan dan penindakan langsung di sejumlah halte. Bahkan, Dishub
Surabaya juga berencana untuk memasang rambu larangan berhenti di setiap halte
bus di Surabaya. Sebab, apabila halte bus itu dijadikan tempat parkir liar,
maka akan menimbulkan kemacetan.
“Jadi,
nanti kalau sudah ada rambu larangan berhenti tapi tetap saja berhenti bahkan
parkir, maka kami tidak segan-segan untuk melakukan penindakan,” tegasnya.
Irvan menambahkan, bus tingkat itu
direncanakan bisa beroperasi secara resmi pada Bulan Agustus mendatang.
Makanya, rute detailnya hingga saat ini terus dimatangkan sebelum akhirnya
dioperasikan.
Untuk menaiki bus ini, maka setiap penumpang tidak akan
dikenakan biaya karena bus tingkat ini masih berplat merah. Sebagai
kontribusinya, maka para penumpang cukup membayar dengan sampah plastik sebagai
bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mengurangi bahaya polusi sampah plastik di
Surabaya.
“Sistemnya tidak jauh berbeda dengan Bus Suroboyo,” papar Irvan.
Selain dua bus hibah dari Bank Mayapada itu, Dishub juga
berencana menambah jumlah armada bus di Kota Surabaya. Penambahan unit bus itu
sebanyak 14 bus hingga Bulan Desember mendatang.
“14 bus itu masing-masing 10 bus low deck (Suroboyo Bus) dan 4
bus sekolah. Hal ini dilakukan untuk menurunkan angka kecelakaan dan kemacetan
di Kota Surabaya,” pungkasnya. ( Ham )