Surabaya
Newsweek-
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar festival tari remo dan tari
yosakoi, Jepang. Festival tahunan ini bakal diikuti oleh beberapa sanggar
Surabaya dan dilaksanakan pada Minggu (8/7/2018) pagi besok, di halaman
taman surya.
Kepala
Sie Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Heri Purwadi
menuturkan, festival tahun ini diadakan untuk melihat seberapa jauh
perkembangan tari remo di Surabaya. Selain itu, ada beberapa perbedaan dalam
acara ini dibandingkan tahun sebelumnya. Perbedaanya, lanjut Heri, dari jumlah
peserta yang mengikuti festival tari remo dan Yosakoi.
“Total peserta tahun
kemarin hanya 43 grup tapi tahun ini mencapai 53 peserta (1 tim terdiri dari 10
orang). Jadi kurang lebih total ada sekitar 500 peserta,” kata Heri usai
menggelar jumpa pers di Kantor Humas Surabaya, Kamis (5/7/2018).
Selain itu, Heri
menuturkan, Jepang menjadi satu-satunya negara yang bakal menampilkan Tari
Yosakoi di Taman Surya karena negara Sakura tersebut telah menjalin hubungan
kerjasama kota kembar atau yang biasa disebut sister city dengan Surabaya.
“Berbeda dengan tahun kemarin yang mana Wali Kota Kochi hadir namun tahun ini
diwakilkan tidak dan dihadiri oleh konjen Jepang,” imbuhnya.
Sedangkan konsep festival
remo dan yosakoi, Heri menuturkan, tahun ini sedikit berbeda ketimbang tahun
kemarin. Menurutnya, tahun kemarin seluruh peserta tampil di ruang terbuka
sedangkan tahun ini diberi tambahan tenda. “Ibu Wali Kota Risma yang meminta
diberi tenda agar anak-anak tidak kepanasan,” ujarnya.
Disampaikan Heri, penting
menggelar festival tari remo karena pemkot ingin melestarikan budaya asli
Surabaya itu. Bahkan, kata Heri, Pemkot menyediakan jasa pelatih tari remo bagi
sanggar Surabaya di tiap kecamatan yang membutuhkan untuk terus melestarikan
budaya Surabaya sekaligus mengasah bakat dan minat anak-anak yang memang ingin
belajar tari remo.
“Tidak dipungut biaya
alias gratis dan hasilnya pun ada peningkatan, anak-anak dari beberapa sanggar
banyak mengikuti lomba-lomba,” terang Heri.
Ditanya dampak positif
bagi warga surabaya dalam acara ini, Heri berharap agar warga Surabaya bisa
mengetahui macam tarian dari negara-negara mancanegara. Sebab, pengembangan
budaya ini nantinya akan menjadi ajang transfer ilmu bagi pelaku seni dan para
peserta yang ikut. “Begitu pula dengan negara asing mengetahui jenis tarian
surabaya yakni Tari Remo,” ujar pria berkacamata tersebut.
Nantinya, festival tari
remo dan yosakoi dibuka oleh Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana dan
akan dipusatkan di halaman taman Surya sejak pukul 7 pagi hingga sore hari.
Festival ini juga dihadiri oleh beberapa OPD, perwakilan sanggar Surabaya,
Polrestabes dan kecamatan. ( Ham )