Surabaya
NewsWeek-
Sebelum menggelar diskusi, rombongan UNICEF menjajal Bus Suroboyo
ketika hendak melakukan welcome dinner bersama Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini pada Minggu, (6/5/2018) di lobby lantai 2 Gedung Balai
Kota Surabaya. Rombongan, diajak berkeliling menikmati keindahan Kota Pahlawan
mulai Tugu Pahlawan – Indrapura –Rajawali – JMP – Veteran – Kramat Gantung –
Gemblongan – Tunjungan - Gubernur Suryo lalu tiba di Balai Kota.
Selama perjalanan, rombongan dengan
total keseluruhan mencapai 105 orang dari berbagai negara itu selalu bertanya,
mengapa setiap penumpang yang akan naik bus Suroboyo harus membayar menggunakan
sampah plastik seperti diungkapkan Wali Kota Myanmar, Mr. Maung Soe.
“Kenapa sistem pembayarannya menggunakan
sampah palstik, tapi setelah dijelaskan ternyata Surabaya inginzero wash dan
itu ide yang sangat bagus,” ujarnya.
Wali Kota Myanmar, Maung Soe
juga menilai, Wali Kota Risma sangat serius membangun kotanya dan dianggap
sebagai sosok pemimpin yang ramah kepada masyarakatnya.
“Layak dan patut ditiru oleh pemimpin
dan calon pemimpin yang lain utamanya dalam hal pembangunan kota,”
ungkapnya.
Berbeda dengan Wali Kota Zamboanga
(Filipina), Maria Climaco Isabella yang memuji warna dan lambang berhuruf B (Bangga
Surabaya) di bangku bus serta tulisan Sura&Baya. “Mengapa boyo, kok tidak
baya saja,” tanya Maria.
Kendati demikian, Maria Isabella
atau yang akrab dipanggil Mr. Beng merasa nyaman ketika duduk dan melihat
fasilitas yang ada di dalam bus suroboyo itu. “Kombinasi antara warna dan
lambang itu benar-benar luar biasa,” tandas perempuan yang juga berprofesi
sebagai guru itu.
Bahkan, dirinya mengagumi beberapa ide
pembangunan dan tata kelola kota yang telah dilakukan Wali Kota Risma
seperti taman, lampu kota dan transportasi. “Saya ingin itu ada di negara
Filipina,” tegasnya.
Pada acara Welcome Dinner tersebut, Wali
Kota Risma turut mengajak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan anak jalanan
Liponsos Keputih untuk hadir mengisi acara di hadapan para tamu undangan dari
beberapa negara, seperti yang dipersembahkan Pina penderita tuna rungu.
Pina mempersembahkan dua lukisan kepada
delegasi UNICEF salah satunya wajah Karin Hulshof. Terlihat bagaimana raut
wajah senang dari Karin setelah melihat hasil karya Pina tersebut. “Cantik
sekali gambar ini. Kamu memang hebat,” ucapnya kepada Pina. ( Ham )