Surabaya NewsWeek- Peristiwa serangan bom bunuh diri yang mengguncang tiga
gereja di Surabaya, membuat luka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia,
tidak terkecuali Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sangat prihatin atas
musibah yang menimpa warganya. Disela-sela kesibukannya, ia bersama jajaran menyempatkan
untuk mengunjungi keluarga salah satu korban.
Sekitar
pukul 15.00 WIB, Wali Kota Risma bersama rombongan mendatangi rumah duka dari almarhum
Aloysius Bayu Rendra Wardhana bertempat di Jalan Gubeng Kertajaya I Raya Nomor
15A Surabaya. Diketahui, Bayu merupakan salah satu korban dari ledakan bom
bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya. Secara
langsung, Wali Kota Risma menyampaikan ucapan belasungkawa kepada istri korban
dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Mohon
maaf kalau saya baru bisa datang ke sini, karena dari kemarin masih ada
pekerjaan yang belum bisa ditinggalkan,” kata Wali Kota Risma kepada istri korban
(Bayu), bertempat di rumah duka, Jalan Gubeng Kertajaya I Raya Nomor 15A
Surabaya, Senin (14/05).
Terlihat
Wali Kota Risma juga ikut prihatin dan sedih atas peristiwa yang dialami Bayu.
Ia pun juga tak tega melihat anak yang
ditinggalkan korban masih berusia balita. Ia lantas mengunggah istri korban
dengan memberikan dorongan semangat agar tabah dan sabar dalam menjalani
cobaan.
“Menurut
saya Bayu itu seorang pahlawan, kalau saja ia tak menghalau laju motor pelaku,
mungkin saja korban lebih banyak,” ujar Wali Kota Risma kepada istri korban.
Dalam
kunjungan selanjutnya, Wali Kota Risma bersama jajaran kemudian mendatangi
rumah duka Adi Jasa di Jalan Demak No. 90-92 Surabaya. Sebanyak enam orang yang
menjadi korban ledakan bom bunuh diri disemayamkan secara bersamaan di rumah
duka Adi Jasa Surabaya. Adapun rinciannya yakni, Martha Djumani (54), kakak
beradik Evan (11) dan Nathan (8), Sri Puji Astutik (60), Go Derbin Ariesta (66)
dan Tee Suk Tjien (64). Secara langsung Wali Kota Risma mengucapkan
belasungkawa dan turut prihatin kepada masing-masing keluarga korban. Lantas ia
kemudian secara simbolis memberikan santuan kepada masing-masing keluarga yang
ditinggalkan.
“Semua
nanti pengobatan hingga proses pemakaman dan lain-lain, itu akan ditanggung
oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Jadi keluarga ndak perlu kuatir, kami
akan bantu selesaikan nanti,” kata Wali Kota Risma, saat memberikan santunan
kepada keluarga korban.
Seperti
diketahui sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri yang menguncang tiga gereja di
Surabaya pada, Minggu, (13/05) pagi, tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi
keluarga korban. Namun juga seluruh warga Indonesia, khususnya masyarakat
Surabaya. Wali Kota Risma pun mengecam keras atas tindakan kejahatan yang
dilakukan oleh orang tidak berprikemanusiaan tersebut.
“Saya
tidak mau lagi ada korban, banyak tidak orang berdosa, apalagi banyak korbannya
anak-anak. Ini sangat biadab sekali dan dzolim,” tegas orang nomor satu di
Surabaya ini.
Menanggapi
hal tersebut, Wali Kota Risma mengimbau dan mengajak seluruh warga Surabaya
agar aktif membantu Pemkot Surabaya untuk ikut serta menjaga Kota Surabaya bersama-sama
dan melaporkan setiap kejadian yang ada di sekitar, baik peristiwa maupun
hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Menurutnya, sekecil apapun informasi
yang diberikan oleh masyakarat, pastinya sangat membantu pemkot dan pihak
Kepolisian dalam mengantisipasi hal-hal negatif yang tidak diinginkan.
“Informasi
masyarakat sekecil apapun, itu sangat berharga untuk kami, sehingga bisa
langsung kami tindak lanjuti,” pungkasnya (Ham)