Surabaya
NewsWeek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran
Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) memberikan pengarahan sekaligus menjalin
tali silahturahmi dengan ketua RT/RW se-kecamatan Tegalsari di Graha
Sawunggaling.
Alasan Wali Kota Risma
mengumpulkan para RT/RW untuk mensosialisasikan aplikasi terkait mekanisme pelayanan pindah datang dan
pindah keluar penduduk serta pendataan penduduk non permanen di Kota Surabaya
pasca bom yang terjadi beberapa waktu lalu di tiga rumah ibadah dan kantor
Kapolrestabes Surabaya.
"Nama
aplikasinya Sipandu (Sistem informasi Pantauan Penduduk) dan bisa di download
di app store,” kata Wali Kota Risma usai mendengar penjelasan Dinas Komunikasi
dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya.
Menurut
wali Kota Risma, aplikasi ini untuk meningkatkan interaksi para ketua RT/RW
agar mengetahui kehidupan warganya dan mendeteksi secara dini perilaku atau
tindakan yag menyimpang dari ajaran agama dan negara. “Mari kita bergandengan tangan
serta mempererat tali persaudaraan untuk bekerjasama antar masyarakat,” tutur
Wali Kota Risma.
Nantinya, kata
Wali Kota Risma, ketua RT/RW akan menerima username dan password satu per satu
dari kelurahan. Aplikasi tersebut memuat beberapa pertanyaan seputar keluarga
yang sedang pergi lama, tidak tetap, maupun pendataan penduduk bukan Surabaya.
Apabila sudah mengisi
semua pertanyaan, masukkan NIK dan alamat lalu menjelaskan kemana perginya
keluarga tersebut. Kemudian, memasukkan salah satu data pribadi keluarga
seperti SIM, KK, KTP lalu klik simpan. “Nanti staf saya akan turun ke lapangan
dan akan dijelaskan secara lebih rinci dan detail,” imbuh Risma.
Tidak hanya ketua
RT/RW, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko) itu
juga memberlakukan hal serupa untuk pengurus rumah ibadah. Mereka akan diberi
username dan password untuk memonitor
aktivitas ceramah dan kelompok yang melakukan disksusi di rumah ibadah
masing-masing. Hal ini, lanjutnya, penting dilakukan untuk mendeteksi dan
mengantisipasi secara dini paham radikalisme.
“Nanti
tolong didata siapa korlapnya, tanggal, topik dari aktivitas tersebut lalu
mengupload kegiatan tersebut dalam bentuk foto. Apabila ada aktivitas yang
mencurigai langsung lapor ke pihak berwenang,” terang wali kota sarat akan
prestasi tersebut.
Kapolrestabes Surabaya
Kombes Pol Rudi Setiawan menambahkan, acara ini merupakan kesempatan untuk
menyatukan persepsi dan bangkit menjaga Kota Surabaya menjadi aman dan
terkendali secara bersama-sama.
“Melangkah bersama dalam melakukan
pencegahan serta aktif berinteraksi dan mengetahui detail kehidupan orang
per orang rumah per rumah di lingkungannya,” tutur Rudi di sela-sela
sambutannya.
Bahkan, Mantan
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatra ini akan membentuk tim khusus
untuk memantau kelompok-kelompok yang membahas paham radikal bersama seluruh
jajaran. “Jika para ketua RT/RW menemukan hal serupa, jangan segan atau takut
untuk melapor. Nanti kami yang akan bergerak,” ungkap Rudi.
Oleh karena itu, Rudi
meminta kepada ketua RT/RW untuk lebih peka, aktif dan mau bekerjasama dengan
Pemkot, TNI dan Polres dalam mencegah dan mendeteksi dini paham radikalisme
yang akan melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji untuk memecah belah
keutuhan nusa dan bangsa.
“Yang bisa mendeteksi di lingkungan-lingkungan itu ya
warga itu sendiri. Jadi, mulai sekarang tidak boleh ada warga yang tidak tahu,
ini masalah bersama bukan hanya pemerintah dan jajaran kepolisian saja,”
pungkasnya.( Ham )