Surabaya Newsweek- Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya
(HJKS) ke-725, Pemkot Surabaya melakukan 3 penandatanganan kerjasama
diantaranya, kerjasama daerah jaringan lintas perkotaan dengan 15
kabupaten/kota di Indonesia, kerjasama dengan lembaga pihak ketiga dalam rangka
peningkatan SDM dan penyaluran pendidikan vokasi bagi penerima beasiswa
berprestasi Pemkot Surabaya serta penandatanganan perjanjian hibah dari PT
Telkom berupa sarana dan prasarana Broadband Learning Center (BLC) di lima
lokasi Surabaya serta empat dump truck dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo)
III.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan
terima kasih atas kepercayaan kerjasama dari 15 kabupaten/kota di Indonesia
kepada Surabaya yang meliputi kabupaten Pakpak Bharat, Batang Hari, penukal
abab lematang ilir (PALI), Bantul, Bogor, Sambas, Jayawijaya, Paser, Metro, Pemkot
Bekasi, Surakarta, Madiun, Batu, Barjarmasin dan Samarinda. Mereka sudah
belajar ilmu yang ada di Surabaya kemudian diterapkan di kotanya masing-masing.
“Ini rutin kami adakan dan ada banyak
kerjasama yang dilakukan mulai masalah lingkungan, teknologi informasi,
perekonomian, pendidikan dan masalah lain. Tergantung mana yang mereka inginkan
dari Kota Surabaya” kata Wali Kota Risma usai acara penandatangan di lobby
balai kota lantai II, Kamis, (31/5/2018).
Atas kerjasama yang dibangun antara 15 kota dengan
Pemkot Surabaya, Wali Kota Risma mengaku senang kepada pemerintah
kabupaten/kota yang ingin mengikuti jejak Surabaya dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan administrasi untuk masyarakatnya.
“Saya tidak ingin ilmu ini hanya berhenti di
Surabaya tapi semua kota juga harus maju sehingga warganya menjadi sejahtera,”
tegas Wali Kota Risma diiringi tepuk tangan.
Disampaikan Wali Kota Risma,
kunci kesuksesan Kota Surabaya dapat dibangun secara cepat dan pesat dikarenakan semua sistem
pelayanan dan keuangan menggunakan elektronik. Artinya, kata Dia, biaya
anggaran yang dulunya digunakan untuk membeli kertas, kwitansi dan lain-lain
dialihkan ke elektronik.
Menurut Wali Kota perempuan pertama di
Surabaya, hal ini mengurangi beban anggaran yang kemudian digunakan untuk biaya
lainnya seperti, biaya operasional sampah lebih murah karena sisa sampah diolah
untuk tanaman, lalu pelayanan kesehatan yang semakin canggih, Human
indeks development naik pesat menjadi 81,8 persen. Unggul dari Jakarta
dan Bali. Kemudian, Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat setiap
tahunnya.
“Untuk PAD
tahun ini 5 triliun dan tahun depan 6 triliun. Setiap tahun naik 1 triliun,”
jelasnya.
Ini semua, lanjut Wali Kota
Risma, tidak lepas dari peran serta seluruh unsur masyarakat Surabaya yang ikut
membangun kota mulai pemerintah, aparat penegak hukum, perguruan tinggi,
BUMN dan media serta semua masyarakat saling bergotong royong menjaga dan membangun
Kota Pahlawan ini. “Kami semua kompak dan saling membantu. Itu kekuatan di
Surabaya,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait
pendidikan vokasi yang dijalin Pemkot Surabaya dengan
Universitas Surabaya (UBAYA), Wali Kota kelahiran Kediri berharap agar anak-anak
Surabaya berprestasi dapat mengembangkan dan mengasah bakat dan minat di bangku
perkuliahan. Dengan begitu, diharapkan setelah lulus kuliah anak-anak dapat langsung bekerja di PT. Bersatu Sukses
Swadana, PT. Inti Sumber Hasil Sempurna dan PT. Pelindo Daya Sejahtera yang
juga melakukan MoU hari ini.
“Jadi
mereka tidak perlu waktu lama untuk mencari pekerjaan,” imbuh Wali Kota sarat
akan prestasi itu.
Mendengar rekam jejak dan
terobosan Kota Surabaya, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, bahwa
hal ini menjadi prioritas dan dapat diadopsi oleh semua kota agar masyarakat
sejahtera dan berharap kualitas pelayanan juga menjadi baik. Bahkan dirinya,
berharap, kerjasama dapat ditingkatkan dan ditindaklanjuti sesuai kinerja
perangkat daerah.
“Anggap kami sebagai anak
yang diajarkan ibunya tentang segala hal yang positif sehingga mampu
mengimplementasikan kepada sesama,” tuturnya.
Wali Kota Banjarmasin
Ibnu Sina mengungkapkan bahwa Wali Kota Risma mau membagi ilmu. Berawal tahun
2016 Pemkot Banjarmasin belajar tentang lingkungan hidup dan pembinaan satpol
pp untuk menangani permasalahan tata kota. Lebih lanjut, tahun 2017
belajar tentang pengurusan administrasi dan kependudukan warga dan sudah
diterapkan sepenuhnya oleh Pemkot Banjarmasin.
“Kini mereka tidak
perlu datang ke kantor, cukup diakses melalui gadget masing-masing sehingga
semua keperluan yang diinginkan terlaksana dengan cepat,” ungkapnya.
Di akhir acara, Wali
Kota Risma dan seluruh pimpinan kabupaten/kota berfoto bersama lalu saling bertukar
cinderamata berupa kerajinan tangan khas daerah-daerah masing-masing.( Ham )