Surabaya NewsWeek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus
berusaha mengantisipasi berbagai ancaman terorisme, salah satunya dengan
mengumpulkan pilar-pilar sosial, para pengurus RT-RW maupun tokoh masyarakat
(Tomas) se-Kelurahan Wonorejo Surabaya, untuk dilakukan pembinaan dan
komunikasi sosial (komsos). Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menjaga
situasi aman dan kondusifnya Kota Surabaya.
Turut hadir dalam acara ini, Wali kota Risma beserta jajaran,
camat, lurah beserta staf se Kecamatan Rungkut Surabaya, para penggurus RT
maupun RW, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama (Toga). Kegiatan komsos yang
dilakukan oleh Wali Kota Risma, juga sebagai sarana untuk mengadakan monitoring
perkembangan wilayah, khususnya di territorial wilayah Kecamatan Rungkut
Surabaya.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
menekankan agar tetap waspada terhadap orang-orang yang dirasa mencurigakan.
Warga juga diminta agar tidak mudah terpancing akan adanya provokasi. Selain
itu, Ia juga mengimbau kepada seluruh warganya, agar aktif membantu pemerintah
dalam upaya mempressure ruang gerak para pelaku terror.
"Termasuk Siskamling dan PAM swakarsa, kalau bisa mohon
untuk diaktifkan kembali," kata dia, saat memberikan arahan kepada RT-RW,
bertempat di Kantor Kecamatan Rungkut Surabaya, Selasa, (16/05) malam.
Disamping memberikan imbauan, Wali Kota Risma juga menyampaikan
kepada para pengurus RT dan RW bagaimana ciri-ciri para pelaku terror yang
biasa tinggal di masyarakat. Menurutnya, orang-orang seperti ini, justru
biasanya akan lebih sopan dan ramah terhadap tetangga. Namun untuk
kehidupannya, seperti keseharian ataupun pekerjaan mereka lebih memilih untuk
tertutup.
“Kalau dirasa ada warga yang sangat dicurigai, jangan memaksa
untuk mengatasinya. Saya tidak mau terjadi apa-apa dengan warga saya. Silahkan
penjenengan memberikan informasi saja, biarkan nanti aparat yang bergerak,”
pesannya.
Selain memberikan imbauan, Wali Kota Risma bersama jajarannya
juga mendengar aspirasi dan keluhan yang berasal dari wilayah setempat, seperti
kamtibmas dan pelayanan pemerintahan. Secara langsung ia memberikan kesempatan
kepada para pengurus RT maupun RW untuk menyampaikan uneg-unegnya.
Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan pelayanan terbaik
kepada masyarakat.
“Semakin banyak informasi yang panjenengan sampaikan, maka bisa
semakin cepat juga kami untuk menanganinya,” pungkas orang nomor satu di
Surabaya ini. (Ham)