BLITAR
– Ketidak hadiran kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Luhur
Sejati pada kegiatan jumpa pers Rabu (25/4) di Pendopo Pemkab Blitar membuat
Bupati berang, pasalnya pada saat usai
paparan sejumlah prestasi di kabupaten Blitar yang mana salah satunya bidang
kepariwisataan, diberi kesempatan awak
media untuk tanya jawab.
Kesempatan ini awak media mengkritisi perihal
retribusi masuk wisata yang belum memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Bupati yang secara teknis tidak tahu perihal itu lantas menyerahkan
kepada Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten Blitar Luhur Sejati untuk
menjelaskan, namun yang dipanggil tidak
muncul. Sontak awak mediapun riuh karena ketidak hadiran Luhur.
“Dimana ini dinas pariwisata? Kepala dinasnya mana
kok gak ada? Yang mewakili siapa ini? Kok tidak ada sungkan-sungkannya sama
Bupati yang sejak pagi udah ke sawah panen raya. Ini sudah siang begini jam
satu disuruh datang kok masih alasan ini itu,” ucap Bupati dengan nada tinggi.
Lantas berdiri seorang perwakilan dari bidang
budaya. Lalu ditanya oleh bupati besaran pajak wisata yang ternyata tidak tahu
juga. Hingga bupati semakin geram. “Telepon sekarang juga ke kepala dinas
berapa besaran pajak,” perintah bupati.
Setelah itu bupati merasa kecewa dengan anak buahnya
tersebut yang menganggap perintah bupati menghadiri pertemuan dengan awak media
dianggap tidak penting. Padahal Bupati telah mengingatkan sejak pagi untuk ikut
dalam acara untuk mendampinginya. Sebab Bupati yang mengurusi segala hal di
Blitar memang perlu dibantu dengan kepala dinas yang tahu secara teknis di
masing-masing bidangnya.
Sedang saat itu banyak awak media yang menanyakan
proyek pariwisata mulai dari pembangunan patung dan promosi ke luar negeri yang
telah milyaran dan ratusan juta rupiah. “Kok malah tidak datang alasannya
selalu ada saja. Padahal saya saja juga mengatur waktu yang sejak pagi banyak
acara,” kata Bupati. (VDZ)