Surabaya NewsWeek- Gemerlap lampu hias dan lampion dengan berbagai macam bentuk
serta warna menghiasi kawasan tengah Kota Surabaya di malam hari. Hal ini
dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menumbuhkan kesan cantik dan
sedap dipandang mata bagi warga Kota Pahlawan baik saat melintas maupun bagi
mereka pecinta fotografi.
Kabid dan Penerangan
Jalan Umum (PJU) Ruang Terbuka Hijau Ipong Wahyu menuturkan, maksud dan tujuan
pemasangan lampu hias dan lampion dengan aneka macam bentuk dan warna untuk
mempercantik dan memperindah Kota Surabaya sekaligus sebagai ajang persiapan menyambut
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) pada bulan Mei nanti.
“Biar masyarakat
memiliki nuansa dan suasana baru sekaligus untuk wisata agar warga Surabaya
tidak bosan,” ujar Ipong saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin,
(23/4/2018).
Ipong sapaan akrabnya
menyampaikan, bentuk lampion terdiri atas layang-layang dan bintang. Ide konsep
ini, lanjut Ipong, tidak hanya dilakukan DKRTH saja, melainkan beberapa
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut membantu seperti halnya Dinas
Perdagangan (Diseperindag).
“Kalau bentuk lampion
layang-layang dikerjakan teman-teman yang tergabung dalam pelaku UMKM di bawah
naungan disperindag, sedangkan bintang dan bola-bola di pedestrian, DKRTH yang
membuat lalu dikonsultasikan ke Wali Kota Risma,” terang Ipong.
Bahkan sebelum
dipasang, kata Ipong, lampu hias dan lampion sudah ditentukan dan disesuaikan
dengan lebar jalan. “Jadi sebelum memasang, sudah kami perhitungkan semuanya,”
tandasnya.
Saat ini, jumlah
lampion berbentuk layang-layang sebanyak 75 buah sedangkan yang berbentuk
bintang sebanyak 30 buah. “Khusus lampion bintang tersebar di 6 titik yang mana
di setiap lokasi terdapat 5 lampion bintang,” kata Ipong.
Ke depan, Ipong
bersama DKRTH akan memasang lampu hias di beberapa lokasi diantaranya, kawasan
mayjend Sungkono, jalan Tunjungan dan Urip Sumoharjo. Sedangkan lampion
berbentuk bintang dan layang-layang akan dipasang di Jalan raya Darmo,
Tunjungan dan Kertajaya. “Model pasti akan diubah dan jumlah akan ditambah,”
jelasnya.
Dikarenakan lampion
dan lampu hias dinyalakan pada malam hari serta mengantisipasi
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, Ipong menyampaikan bahwa DKRTH
utamanya mereka yang bekerja di sie dekorasi sudah menyiapkan tenaga lapangan
untuk memantau keberdaan lampu-lampu tersebut. “Ada 15 orang yang bertugas dan
terbagi menjadi dua shift (pagi dan malam),” pungkas Ipong. ( Ham )