Surabaya NewsWeek- Pemerintah Kota Surabaya
memberikan penghargaan kepada pendonor darah yang 50 kali mendonorkan darahnya
secara suka rela selama tahun 2017. Pemberian penghargaan yang digelar di Graha
Sawunggaling itu juga untuk memperingati Hari Palang Merah Sedunia dan Bulan
Sabit Merah ke 155 & HUT Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya ke 63 tahun
2018.
Pada kesempatan itu, sebanyak 334
orang mendapat penghargaan. Selain itu, PMI Surabaya juga memberikan
penghargaan berupa pin emas kepada para juara umum. Khusus untuk kategori LSM
diraih oleh Totok Sudarto dari Harmoni Karaoke Club, kategori instansi
diberikan kepada Bank Indonesia dan untuk kategori sekolah atau perguruan
tinggi diraih oleh Universitas Airlangga. Ketiganya mendapatkan pin emas yang
disematkan langsung oleh Ketua PMI Surabaya Hendro Gunawan.
“Yang mendapatkan penghargaan
sebanyak 344 orang, terdiri dari pria 311 orang dan wanita 23 orang. Semuanya
mendonorkan darahnya di unit Donor Darah PMI Kota Surabaya. Kami juga
memberikan penghargaan kepada penggerak donor darah terbaik selama tahun 2017
ini,” kata Hendro Gunawan saat
menggantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan sambutan dan penghargaan,
Senin (30/4/2018).
Sekretaris Daerah Kota Surabaya ini
juga menjelaskan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi
Pemkot Surabaya kepada pahlawan kemanusiaan yang telah mendonorkan darahnya
selama tahun 2017. Dengan donor darah dari mereka itu, maka masyarakat yang
sedang mendapatkan musibah bisa langsung teratasi dari segi darahnya. “Oleh
karena itu, kami atas nama pemerintah kota dan atas nama PMI Surabaya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendonorkan darahnya
selama ini,” kata dia.
Menurut Hendro, donor darah itu
merupakan perbuatan mulia, sehingga dia meminta kepada semua pihak untuk terus
mengajak lingkungan sekitarnya, baik keluarga, kerabat dan tetangga untuk
melakukan perbuatan mulia itu. Bahkan, ia meminta para pendonor dan penggerak
yang sudah mendapatkan penghargaan itu untuk terus melakukan donor darah secara
rutin, tanpa harus menunda saat memasuki waktu donor.
“Berkat para pendonor darah ini,
maka Kota Surabaya sudah melebihi target nasional angka keamanan darah. Target
dari pusat ditetapkan angka keamanan darah nasional adalah 2 persen dari jumlah
populasi setiap tahunnya. Sedangkan di Surabaya telah berhasil mencapai angkat
14 persen dari jumlah penduduk Kota Surabaya,” tegasnya.
Hendro juga menjelaskan bahwa Unit
Donor Darah PMI Kota Surabaya untuk yang pertama kalinya di Indonesia
mendapatkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM pusat.
Bahkan, Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya juga menjadi yang terbaik di
Indonesia. “Makanya, kami selalu menjadi rujukan study banding bagi unit donor
darah daerah lain,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Hendro juga
memastikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta pelayanan kepada
masyarakat, Pemkot Surabaya telah memberikan dana hibah kepada PMI Kota
Surabaya untuk pembangunan fasilitas gedung PMI. Harapannya, pelayanan bisa
terus ditingkatkan dan bisa semakin maju ke depannya.
“Apalagi, kami sudah sering dibantu
oleh PMI selama ini. Jadi, kalau ada musibah, biasanya tim dari PMI ini yang
datang pertama kali. Ke depannya, kami akan terus berusaha meningkatkan
pelayanan sehingga semakin maju dan dapat maksimal membantu masyarakat,”
ujarnya.
Totok Sudarto dari Harmoni Karaoke
Club yang meraih penghargaan pin emas PMI Surabaya mengaku senang dengan
penghargaan itu. Sebab, jerih payahnya dihargai oleh Pemkot Surabaya atau PMI
Surabaya. “Meskipun, pada hakekatnya ini bukan tujuan utama kami dalam
menggerakkan donor darah ini. Saya sangat senang dan apresiasi
setinggi-tingginya kepada Pemkot, mereka peduli kepada kami,” pungkas Totok. (Ham)