Surabaya Newsweek- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
melalui Dinas Pariwisata Kota Surabaya terus menggali potensi destinasi wisata
baru di Kota Surabaya. Bahkan, Pemkot Surabaya berencana menggandeng Kodam V
Brawijaya untuk mengembangkan dan menghidupkan Wisata Bunker atau Benteng
Kedung Cowek atau disebut pula bekas gudang peluru Kedung Cowek.
Setidaknya, ada
9 benteng atau bunker di Kelurahan Kedung Cowek yang merupakan bekas
peninggalan Belanda. Benteng itu masih terlihat kokoh dengan bangunan cor yang
tebal. Lumutnya yang mulai menghitam juga menghiasi bangunan tersebut. Coretan
tulisan yang dilakukan oleh warga yang tidak bertanggung jawab, juga banyak
terlihat di benteng bersejarah itu.
Benteng yang
berada di pinggir pantai itu seakan tak terawat, karena tumbuh-tumbuhan
menjalar seakan menyelimuti benteng itu. Bahkan, pohon-pohon yang menjulang
tinggi juga tumbuh di kawasan itu, sehingga daerah itu seperti hutan yang masih
hijau. Namun, panorama laut dan indahnya Jembatan Suramadu, masih terlihat
jelas dari kawasan itu.
Memasuki
beberapa benteng itu perlu hati-hati, sebab beberapa ruangan sangat gelap
gulita meskipun siang hari. Di beberapa ruangan juga ada kelelawar yang
menghuni benteng tersebut. Beberapa ruangan benteng berbentuk lingkaran, segi empat
dan ada pula yang memanjang. Di ruangan itulah, dulu berbagai peluru TNI
disimpan.
Pelaksana Tugas
Kepala Dinas Pariwisata Irvan Widyanto mengatakan jika flashback, sebenarnya sebagian
besar warga Surabaya sudah tahu kalau di daerah Kedung Cowek itu ada benteng
atau gudang penyimpanan peluru. Namun, dulu tidak bisa masuk karena dijaga oleh
TNI, sehingga tidak semua orang bisa memasuki benteng itu.
“Namun,
bagaimana itu nanti bisa menjadi destinasi wisata baru di Surabaya, itu perlu
dipikirkan bersama-sama. Sebab, ini bukan hanya tugas Dinas Pariwisata, tapi
juga tugas semua stakeholder,” kata Irvan yang juga menjabat sebagai Kasatpol
PP ini.
Irvan juga berencana
membawa pemikiran itu di tingkat kota, sehingga semua dinas bisa bersinergi
untuk sama-sama menghidupkan destinasi ini. Irvan juga mengaku akan berusaha
menggandeng Kodam V Brawijaya selaku pemilik lahan di kawasan benteng-benteng
itu.
“Saat ini kami
memang tengah fokus untuk menggali potensi destinasi wisata baru di Surabaya,
jika sudah ada gambaran, maka akan dikoordinasikan untuk sama-sama membangun
atau menghidupkannya,” kata dia.
Irvan
menambahkan, langkah awal untuk menghidupkan benteng di Kedung Cowek itu harus
betul-betul ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan.
Selanjutnya, kawasan itu harus dibersihkan dengan mengkoordinasikan kepada
semua stakeholder. “Baru selanjutnya bisa dilakukan pembenahan
infrastrukturnya,” tegasnya.
Namun begitu,
Irvan mengaku masih akan meminta petunjuk dari Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini untuk langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Tapi yang
pasti, ketika dia bersama tim cagar budaya meninjau lokasi pada Senin,
(16/4/2018), sudah dipastikan bahwa benteng-benteng itu sangat layak untuk
dijadikan cagar budaya dan layak dijadikan destinasi wisata baru di Surabaya.
“Jika ini bisa
direalisasikan, maka akan menjadi wisata bunker pertama di Indonesia dan akan
menambah destinasi wisata baru di Surabaya, sehingga di pesisir Surabaya
ternyata tidak hanya ada wisata pantainya, tapi ada satu lagi potensi wisata
bunker atau benteng yang viewnya langsung laut. Semoga bisa terealisasi,”
harapnya. (Ham)