Surabaya NewsWeek- Mutasian 67 Pejabat Pemkot Surabaya,
Walikota Surabaya Tri Rismaharini masih belum mau mengisi kekosongan dua dinas
untuk jabatan definitif yang dinilai sangat strategis yakni, Kepala
Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) dan Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata (Disbudpar) kota Surabaya.
"Bappeko itu paling susah. Kalau hanya memilih pejabat yang
bisa membuat program yang bagus, itu gampang, tapi untuk yang bagus dan mudah
itu susah, " ujar Tri Rismaharini, Rabu (25/4/2018).
Selain dituntut mampu membuat program yang bagus, menurut Risma,
Kepala Bappeko juga dituntut mampu memastikan tidak ada kendala dalam pada saat
eksekusi program yang dibuat.
"Kepala Bappeko itu berat. Saya pernah kena penyakit mag
akut, saat pertama kali menjabat di Bappeko," ceritanya.
Strategisnya peran Bappeko kembali terlihat saat dituntut mampu
mengintegrasikan seluruh OPD yang ada. Risma mencontohkan program yang dimiliki
Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo).
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) menuturkan,
sebelum ditarik ke Diskominfo, bandwidth yang harus dibayar Dinas Perhubungan
cukup besar setiap tahunnya.
"Tapi setelah bandwidth ditarik ke Diskominfo dan gratis,
kita bisa menghemat Rp 17 milliar, " jelas Risma.
Ditanya apakah dirinya sekarang sudah mengantongi nama pejabat
yang akan mengisi Kepala Bappeko, lagi-lagi Risma enggan menjawab. Menurutnya,
itu merupakan bagian strategi yang ia miliki.
"Dilihat saja itu kan strategiku. Nanti kalau sudah
waktunya saya kasih tahu," imbuh wali kota perdana di Surabaya ini.
Tidak jauh berbeda untuk posisi kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, Risma sengaja memberlakukan seleksi yang cukup ketat. Mengingat,
OPD tersebut merupakan salah satu dinas yang ia andalkan.
Bahkan dirinya kerap terlibat langsung ketika di Disbudpar ada
kegiatan. Mulai dari memilih penari, kostum hingga menu yang akan disuguhkan.
"Kalau dia ngerti, ya silahkan. Jika belum ya sudah. Beban
itu di aku," tandas Risma.
Perlu diketahui, dalam rotasi dan mutasi pejabat yang dilakukan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ada dua kepala OPD yang diisi Pelaksana
tugas (Plt). Sepeninggal Agus Imam Sonhaji, posisi itu sementara waktu dijabat
Asisten Perekonomian dan Pembangunan M. Taswin.
Sedangkan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya,
dirangkap Irvan Widyanto sembari tetap menjalankan jabatannya sebagai kepala
Satpol PP Kota Surabaya. ( Ham )