SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah
(DPW) Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (AKURINDO) Provinsi Jawa Timur
berhasil menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I pada Sabtu, 07 April
2018. Acara yang berlangsung di Hotel Dafam Pasific Caesar, Surabaya ini
membahas pemilihan sekaligus Pelantikan Pengurus AKURINDO Jatim Periode 2018
-2023.
Kegiatan ini dihadiri lebih
dari 100 lebih UMKM dari 38 kabupaten/kota di Provinsi paling ujung pulau Jawa
ini. Mereka merupakan pelaku UMKM dari berbagai latar belakang usaha seperti
craft, fashion, kuliner, UMKM sektor pertanian dan kelautan.
Rakerwil I DPW AKURINDO Jawa Timur
dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP AKURINDO, Emir Moeis. Turut hadir
perwakilan Dinas Koperasi dan UKM dan para pejabat terkait baik
provinsi maupun kabupaten/ kota se-Jatim. Turut hadir anggota DPRD
Jatim Afwan Maksum serta para perwakilan DPW AKURINDO dari berbagai daerah.
Emir Moeis, Ketua Umum AKURINDO
dalam sambutannya mengatakan sejak kemerdekaan sektor UMKM yang merupakan
penggerak utama ekonomi kerakyatan telah menjadi tulang punggung pemersatu
bangsa.“Sejak tahun 1945 negeri ini banyak yang ingin pecah belah. Tapi kita
semua menjaga agar tidak pecah. Bagaimana caranya? Dengan peningkatan
kesejahteraan rakyat melalui UMKM,”kata Emir.
Menurut Emir, UMKM perlu terus
dipupuk agar mampu tumbuh dan berkembang. Salah satu caranya yakni
melalui wadah AKURINDO. Di sini, UMKM akan dibina dan perhatikan proses
perkambangannya agar cepat naik kelas.“ Kita bukan memberikan dana tetapi
memfasilitasi. Kita lihat banyak sekali institusi keuangan yang siap membantu
kredit bagi UMKM. Maka dengan hadirnya AKURINDO kita yakinkan untuk membantu
UMKM khususnya di Jatim,”ujarnya.
Emir melanjutkan, selama ini
kesulitan utama UMKM adalah pasar. Saat ini fungsi pasar diganti digital.”
Kita usahakan UMKM mengenal dunia digital. Ini kesempatan dan AKURINDO
mendukung. Ada amanah besar yang kita jaga untuk memajukan sektor UMKM
nasional,”ungkap Emir.
Sementara itu, Ketua DPW AKURINDO
Jatim terpilih, Tutut Girianto mengatakan Jawa timur merupakan lumbung UMKM.
Berdasarkan catatan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, terdapat 7 juta labih
UMKM di wilayah tersebut.
Sektor ini juga menjadi kunci
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Bahkan di saat kondisi krisis ekonomi pun,
Jatim memiliki ekonomi yang masih kondusif karena ditopang UMKM. Sektor UMKM
Jatim hingga saat ini masih menopang lebih dari separuh perekonomian Jatim.
Dengan kontribusi mencapai 54 persen pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Jatim. bidang budaya,”kata Tutut.
Tutut memiliki harapan agar UMKM
Jatim dan Indonesia timur perlu didorong untuk go internasional.” Kami akan
bekerjasama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait untuk
memajukan UMKM Jawa Timur,”tuturnya. (VDZ)