Surabaya
Newsweek-
Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR RI) meninjau langsung persiapan UNBK di sejumlah
sekolah di Kota Surabaya. Setelah pagi hari meninjau sekolah, siangnya mereka
bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Kamis
(5/4/2018).
Pada
saat pertemuan itu, Wali Kota Risma menjelaskan berbagai terobosan yang telah
dilakukan di Kota Surabaya dalam mengembangkan pendidikan, termasuk persiapan
menghadapi UNBK yang akan digelar pada 23-26 April 2018. Ia memastikan bahwa
UNBK di Kota Surabaya sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum kebijakan itu
ditetapkan di tingkat nasional.
“Sebenarnya,
kami sudah memulai lebih dulu dibanding nasional, karena selama ini
ualng-ulangan pun kita sudah menggunakan teknologi informasi. Dan ternyata
anak-anak lebih senang dibanding ketika manual yang harus gosok-gosok jawaban,
sekarang tinggal klik dan lebih cepat,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya ketika
menyambut kunjungan DPR RI komisi X.
Menurut
Wali Kota Risma, UNBK di Surabaya akan diikuti oleh 374
SMP dan MTs dengan peserta sebanyak 42.426 siswa. Adapun jumlah pengawas
ruangan dalam UNBK ini sebanyak 2.611 orang dengan server yang disediakan sebanyak
1.924 buah.
Sementara untuk total clien 19.947
komputer, Proktor 638 orang, teknisinya 527 dengan ruang ujian 655 ruangan. Sekolah
yang melaksanakan UNBK secara mandiri 366 sekolah dan sekolah yang bergabung dengan
sekolah SMPN lain ada 8 sekolah.
“Jadi, kami pastikan UNBK di Kota Surabaya
sudah 100 persen siap, karena kami sudah siapkan itu jauh-jauh hari,” tegasnya.
Persiapan itu, lanjut dia, salah
satunya dengan melakukan pengadaan komputer sebanyak 5.255 unit. Pengadaan yang
didampingi langsung oleh pihak kepolisian dan kejaksaan itu disebarkan ke
sekolah-sekolah yang akan menggelar UNBK. “Setelah pelaksanaan UNBK, kami
harapkan komputer-komputer itu bisa digunakan untuk media pembelajaran
sehari-hari,” ujarnya.
Bagi Wali Kota Risma, yang paling
penting dalam pelaksanaan UNBK ini adalah menanamkan kejujuran kepada anak-anak
Surabaya. Bahkan, ia mengaku selalu menanamkan untuk menuju kesuksesan,
kuncinya harus bekerja keras. “Dan itu terbukti, setiap tahunnya anak-anak
berprestasidi
Kota Surabaya terus meningkat, baik itu di tingkat nasional
maupun internasional,” tegasnya.
Pada kesempata itu, Wali Kota
perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan sudah membangun 1.900
titik wifi gratis yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak. Ia juga membangun 44
lokasi broadband learning center dan 1.430 perpustakaan dan taman baca yang
tersebar di berbagai titik di Kota Surabaya. “Kami juga menganggarkan 33 persen
dari APBD untuk bidang pendidikan. Sebab, pendidikan anak-anak sangat penting
untuk masa depan bangsa ini,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X
DPR RI Sutan Adil Hendra yang mewakili
sambutan komisinya merasa terkagum-kagum dengan berbagai terobosan yang telah
dilakukan oleh Wali Kota Surabaya. Bahkan, ia mengaku dalam catatan komisi X
selama ini, hanya DKI Jakarta yang menganggarkan pendidikan sebesar 20 persen.
“Ternyata, di Kota Surabaya malah mencapai 33 persen, ini sesuatu yang sangat
menggembirakan bagi kita semuanya,” kata Sutan.
Politisi Gerindra ini juga menjelaskan bahwa kunjungannya ke Surabaya
merupakan kunjungan spesifik persiapan UNBK. Setelah meninjau sejumlah sekolah,
ia menilai bahwa Kota Surabaya sudah 100 persen siap melaksanakan UNBK dengan
berbagai infrastruktur yang dipersiapkan. “Artinya, ini juga sudah berkorelasi
dengan anggaran yang sampai 33 persen. Kami apresiasi berbagai langkah yang sangat
baik di Kota Surabaya,” tegasnya.
Setelah acara penyambutan dan makan siang, kunjungan Komisi X ini
dilanjutkan di ruang sidang Wali Kota Surabaya. Saat itu, anggota DPR
berdiskusi dan meminta masukan dari jajaran Pemkot Surabaya, pihak PLN dan
Telkom tentang berbagai persiapan yang telah dilakukan di Kota Surabaya dalam
menyiapkan UNBK.
Pada saat itu, pujian tanpa henti disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X dan
anggota komisi. Mereka memuji jajaran Pemkot Surabaya, terutama Wali Kota Risma
dalam menyiapkan UNBK dan mendidik anak-anak Surabaya.
“Setelah kunjungan ini, kami akan buat panja standart nasional pendidikan,
karena kami ingin kita punya road map yang jelas tentang pendidikan di masa
depan. Dan Kota Surabaya bisa dijadikan contoh yang baik dalam dunia
pendidikan,” tegasnya.
Selain itu, pujian serupa juga disampaikan oleh Direktur Pembinaan SMP
Kemendikbud Supriyono yang mengikuti dari awal kunjungan komisi X ini. Bahkan,
di forum itu dia menyampaikan uneg-uneg dari berbagai daerah di Kota Surabaya
yang ingin mengadopsi berbagai aplikasi atau sistem pendidikan di Kota
Surabaya.
“Karena sistem pendidikan di Surabaya ini sangat bagus, maka
daerah-daerah lain menanyakan kepada saya bagaimana caranya supaya sistem
pendidikan di Surabaya bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain, apakah harus
bentuk kerjasama atau bagaimana syaratnya,” tanya Supriyono kepada Wali Kota
Risma.
Tanpa pikir panjang, Wali Kota Risma langsung mengaku siap memberikan semua
sistem yang telah diterapkan di Kota Surabaya apabila ingin diterapkan di
daerah lain. Bahkan, apabila ada yang tertarik, dia bersama jajarannya akan
menyiapkan copyan sistemnya itu. “Pada prinsipnya kami tidak pernah keberatan
dan kami persilahkan apabila ada yang ingin mengadopsi sistem pendidikan di
Surabaya,” tegas Wali Kota Risma.
Setelah mendapat lampu hijau dari Wali Kota Risma, ia mengaku akan
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya dan akan berkoordinasi dengan dinas
pendidikan di daerah lain yang ingin mengadopsi sistem tersebut. “Nanti akan
kami coba komunikasikan dan mempelajari semuanya,” pungkasnya. (Ham)