Surabaya
Newsweek- Dianggap mampu menangani persoalan isu globalisasi di kotanya, empat
negara yang tergabung dalam Nordik seperti Norwegia, Denmark, Finlandia dan
Swedia bakal menggelar acara berskala internasional bertajuk “Nordic Talks”
pada Sabtu, (21/4/2018) di gedung siola lantai 4. Selama 2 hari, keempat negara
tersebut akan belajar sekaligus meminta solusi kepada Surabaya dalam mengatasi
isu globalisasi.
Sekretaris
Utama Duta Besar Norwegia Simen Johan Willgohs mengatakan, isu yang menjadi
problem utama di Indonesia dan dunia adalah solusi mengatasi urbanisasi yang
terus meningkat, masalah tempat tinggal, pembangunan infrastruktur dan
transportasi. “Usai melihat dan mempertimbangkan, kami meyakini bahwa Surabaya
sudah memiliki solusi. Hal itu yang membuat kami tergelitik untuk belajar
kepada surabaya,” kata Simen saat menggelar jumpa pers di Kantor Humas Pemkot,
Kamis, (19/4/2018).
Simen – sapaan akrabnya menyampaikan,
alasan dipilihnya Surabaya karena dianggap sebagai kota yang maju, berkembang
pesat dan memiliki segudang prestasi dalam menangani permasalahan kota.
Menurutnya, Surabaya memiliki progres yang cepat dalam menunjukkan
kehidupan yang baik di kotanya. Salah satu wujud nyata yang ditunjukkan adalah
pembangunan taman dan trotoar yang dapat dinikmati warga Surabaya.
“Dari dalam
mobil saya melihat anak-anak bermain di taman. Itu sangat menyenangkan dan
tidak hanya anak, tetapi orang tua juga turut senang,” ungkap
Simen.
Selain
taman dan trotoar, kata Simen, kehidupan baik yang sudah ditunjukkan
Surabaya adalah solusi energi terbarukan, transportasi dan edukasi pendidikan
bagi warga Surabaya. “Hal ini yang membuat setiap orang ingin tinggal di kota ini
karena nyaman serta cocok untuk ditinggali,” ujar pria berkacamata ini.
Dikarenakan diskusi ini menjadi problem
dan perhatian di negara mananapun, Simen sangat berharap, Surabaya mampu
membagikan ilmu kepada negara-negara Nordik. Bahkan selama ini, dirinya mengaku
negara Denmark dan norwegia tidak bisa memecahkan masalah globalisasi.
“Tidak
semua negara memiliki solusi. Hal ini yang membuat Dubes norwegia sangat
tertarik dengan solusi dan terobosan yang sudah dilakukan Surabaya selama 10
tahun terakhir," tegasnya.
Tidak hanya belajar terkait isu global,
keempat negara juga turut membagikan ilmu pelatihan bisnis dan pengembangan
kota. Melalui pelatihan ini, dirinya berharap ada timbal balik yang positif
antar kedua negara. “Skala bisnis Kota Surabaya dan Norwegia terus
meningkatkan,” imbuhnya.
Usai melakukan diskusi, keesokan harinya
(Minggu, 22/4/2018) pagi, 4 duta besar negara-negara Nordik akan menyapa warga
Surabaya saat car free day. “Kami ingin mendekatkan diri
sekaligus tukar pikiran dengan warga surabaya,” jelas Simen.
Ditanya apakah pertemuan dengan
negara-negara Nordik, Surabaya akan menjalin kerjasama utamanya di
bidang pendidikan. Jefri S, selaku Kepala Sub Bagian Layanan Informasi Humas
Pemkot Surabaya menambahkan, mengingat negara Finlandia menempati posisi
teratas dalam hal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan ada kerjasama yang
lebih konkret, ke depannya.
“Kami juga mengundang beberapa OPD terkait
pembangunan atau yang sesuai tema. Di sana akan ditindaklanjuti atau tidak,”
ujar Jefri.
Nantinya, akan hadir empat duta besar
dari negara-negara Nordik serta 50 peserta delegasi dari sektor pendidikan,
kalangan bisnis dan beberapa universitas untuk duduk bersama membahas solusi
mengatasi isu globalisasi di dunia. ( Ham )