SURABAYA NEWSWEEK- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi
pembicara dalam seminar Inovasi Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Infrastruktur Permukiman yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam seminar kali ini,
Wali Kota Risma bercerita beberapa point dalam kiat sukses pembangunan good governance di Kota Surabaya.
Dihadapan
puluhan peserta, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa
pembangunan suatu kota harus ditangani secara komprehensif. Artinya,
pembangunan harus ditangani secara menyeluruh dengan meliputi semua aspek.
Mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, hingga infrastruktur.
“Tidak
bisa jika pembangunan suatu kota dikerjakan sepotong-sepotong. Sebab, jika kita
menangani hanya satu, maka yang lain akan terabaikan,” kata Wali Kota Risma, disela-sela
sambutannya, yang bertempat di Hotel
Garden Palace Surabaya. Senin, (19/03/18).
Kemudian
Wali Kota Risma menyampaikan mengenai pelayanan publik, bahwa saat ini seluruh
pelayanan di Kota Surabaya dirasa sangat efektif dan efisien serta transparan.
Sebab, saat ini seluruh layanan di Pemkot Surabaya sudah berbasis elektronik.
Hal ini menjadi keunggulan sendiri bagi Kota Surabaya.
“Saat
ini seluruh layanan kami di Pemkot Surabaya hampir 100% sudah berbasis
elektronik,” ujarnya.
Wali
kota sarat akan prestasi tersebut lantas mencontohkan, seperti pada Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang saat ini sudah terintegrasi secara elektronik, tiap
menit dirinya bisa mengetahui berapa ton sampah yang dikirim dari setiap
masing-masing Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Truk
yang ngangkut platnya berapa, nama sopirnya siapa dan berapa ton sampah yang
diangkut, saya bisa mengetahui semua. Karena sudah berbasis elektronik,”
jelasnya.
Sementara
pada bidang pendidikan, Wali Kota Risma menyampaikan bahwa Pemkot telah
berhasil memberikan pendidikan gratis bagi pelajar tingkat SD dan SMP,
merenovasi gedung-gedung sekolah menjadi vertikal sehingga menyisakan banyak
ruang untuk membangun fasilitas pendidikan lain agar para siswa dapat
menyalurkan bakatnya melalui hal yang positif seperti olahraga dan seni.
Berbicara
mengenai ekonomi, Wali Kota Risma menuturkan Pemkot Surabaya juga giat dalam
mendukung pemberdayaan perempuan sebagai roda penggerak ekonomi. Hal ini
dilakukan oleh Wali Kota Risma dengan cara turun langsung memberikan pendidikan
entrepreneurship kepada ibu-ibu warga
Surabaya melalui berbagai program seperti pahlawan ekonomi. Sehingga, sekarang
banyak diantara mereka yang memiliki usaha mandiri dengan omset mencapai
puluhan juta per bulan.
"Seperti
di kawasan eks lokalisasi Dolly, disana mereka kita latih untuk berwirausaha,
dan saat ini ibu-ibu disana bisa membantu perekonomian keluarga mereka,” papar
wali kota kelahiran Kediri tersebut.
Disamping
itu, lanjut Wali Kota Risma, Pemerintah Kota Surabaya juga mempunyai program
khusus sosial, seperti program permakanan bagi lansia. Setiap hari, para lansia
di Kota Surabaya mendapatkan kiriman makanan gratis dari Pemkot Surabaya.
“Setiap
hari, program permakanan itu juga bisa kita monitoring. Jadi kita bisa tahu
makanan apa saja yang dikirim, jika tidak layak maka kita bisa langsung
komplain ke petugasnya," tegasnya.
Wali
Kota Risma menilai bahwa pembangunan suatu kota tidak bisa disamakan dengan
daerah lain. Sebab menurutnya, setiap kota atau daerah mempunyai latar
geografis yang berbeda. seperti Kota Surabaya, yang kondisi geografis tanahnya
hanya 5 meter di atas permukaan laut, jika pembangunannya salah maka justru
akan berdampak banjir bagi Kota Surabaya.
“Maka
dari itu, kita buatkan tanggul sebagai penahan air laut pasang. Selain itu,
kita juga bangun beberapa boezem untuk penampung air dan Box Culvert di setiap
ruas jalan,” imbuh wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Pemkot
Surabaya telah berhasil membuktikan komitmen pemerintah kepada warganya,
sehingga warga Surabaya bisa merasakan manfaatnya dan dengan sukarela masyarakat
mendukung berbagai program dari pemerintah demi kesejahteraan bersama. ( Ham )