SURABAYA NEWSWEEK- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
mengadakan pelatihan manajemen keuangan dan ketahanan ekonomi keluarga terhadap
163 peserta dari Pengurus Cabang Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Surabaya di Graha
Sawunggaling, Minggu (18/3/2018).
Hadir dalam
acara tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Perwakilan Bank
Indonesia (BI) Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah, Pengurus Cabang Fatayat NU
Surabaya Siti Musyfiqoh beserta anggota serta Kepala Kementerian Agama Kota Surabaya
dan PC Muslimat NU Surabaya.
Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk menguatkan dan
menstabilkan ekonomi kerakyatan agar hidup warga lebih sejahtera. “Saya ingin
kalian semua sejahtera lewat ajaran rukun Islam dengan zakat dan naik haji,”
kata Wali Kota Risma diiringi tepuk tangan.
Agar warga
Surabaya dapat hidup sejahtera, Wali Kota menuturkan kepada puluhan perempuan
yang tergabung dalam anggota PC Fatayat NU untuk mau bekerja keras agar mampu
mewujudkan sekaligus mengatur ekonomi yang kuat dalam keluarga maupun Kota
Surabaya.
“Jangan pernah
cepat berpuas diri, kita semua harus survive.
Sehingga cita-cita untuk menjadi tuan dan nyonya di rumahnya sendiri
terwujud,” tegas Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Untuk bisa
mewujudkan hal itu, Wali Kota perempuan dua periode ini meminta kepada seluruh
anggota PC Fatayat NU untuk menyusun program pemberdayaan ekonomi yang baik.
Dalam hal ini, lanjut wali kota Risma, anggota Fatayat diminta menekuni usaha
kecil menegah (UKM). “Ibu-ibu yang lain itu semua mulai dari nol, tetapi
setelah beberapa tahun hasilnya mulai terlihat,” imbuhnya.
Dengan adanya
pelatihan ini, Wali Kota Risma berharap agar anggota Fatayat NU mau berjuang untuk
mewujudkan kesejahteraan hidupnya dan membangun ekonomi kota atau negara yang
tangguh.
“Mari
bersama-sama kita berjuang melawan kemiskinan dan kebodohan dengan mendongkrak
ekonomi masyarakat yang ada di bawah sehingga roda perekonomian di Surabaya terus
bergerak naik,” ujar wali kota sarat akan prestasi itu.
Sementara itu, Kepala
Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menambahkan,
pelatihan pengelolaan keuangan keluarga dan ketahanan pangan dinilai penting. Sebab,
peran ibu sangat kuat untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran uang di dalam
sebuah keluarga.
“Harus pintar
mengatur dan mengelola uang, kalau tidak bisa berbahaya,” ungkap Difi di
sela-sela sambutannya.
Selain itu,
alasan lain mengapa pelatihan ini penting, karena tantangan ke depan jauh lebih
berat. Menurutnya, biaya pendidikan, kesehatan, bahan pokok, mengalami
peningkatan.
Diharapkan,
lanjut Difi, setelah mengikuti pelatihan ini, PC Fatayat NU dapat memikirkan
pengeluaran dan pemasukan keuangan keluarga dengan baik. Serta tidak mudah
dibohongi oleh tawaran investasi bodong
yang akan menghancurkan ekonomi setiap individu.
“Yang terpenting
jadilah ‘Menteri Keuangan’ dalam keluarga anda masing-masing dan jangan menjadi
warga yang komsumtif,” tegasnya.
Di penghujung acara,
Wali Kota Risma bersama seluruh jajaran melaunching produk UKM Fatayat NU
Surabaya lalu meninjau stand produk UKM Fatayat NU yang berada di dalam gedung
Sawunggaling. Tampak, Wali Kota Risma
mengajak para pelaku UKM Fatayat NU untuk berkomunikasi. “Kain ini harganya berapa,
tapi saya mau gratis,” celetuk Wali Kota Risma sambil tertawa.( Ham )