SURABAYA
NEWSWEEK- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggelar
kembali acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Kamis (29/3/2018). Acara yang digelar
setiap bulan ini akan dikemas berbeda dari sebelumnya, karena acara kali ini
akan menjadi ajang pemberian penghargaan bagi PR berprestasi se Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Kota
Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan pihaknya nanti akan bekerjasama dengan
PR Indonesia yang akan memberikan penghargaan kepada PR berprestasi di
Indonesia. Makanya, nanti akan ada dua panggung besar yang dipasang di Jalan
Tunjungan.
“Panggung besar yang pertama akan
menjadi tempat hiburan seperti biasanya, dan panggung besar kedua akan menjadi
tempat pemberian penghargaan bagi PR Indonesia. Selain itu, ada pula
pertunjukan atau hiburan di sela-sela stand,” kata Widodo saat jumpa pers di
kantor Humas Pemkot Surabaya, Senin (26/3/2018).
Menurut Widodo, acara Mlaku-Mlaku
Nang Tunjungan itu akan dikuti oleh sekitar 150 UKM yang ada di Surabaya. Mereka
terdiri dari Pahlawan Ekonomi, Dekranasda, UKM Dinas Koperasi, UKM dolly, UKM
Dinas Perdagangan, UKM Kampung Lawas Maspati serta mengajak pihak hotel yang
akan menyediakan food and beverage.
“Seperti biasa, mereka menyediakan
makanan khas Surabaya sesuai dengan klasternya masing-masing. Mereka akan
menempati 95 meja, setiap meja diisi oleh dua sampai tiga UKM,” imbuhnya.
Melalui cara ini, lajut dia, maka
Jalan Tunjungan yang sangat fenomenal akan hidup kembali seperti yang
diharapkan Pemkot Surabaya. Disamping itu, para pelaku UKM di Surabaya bisa
mendapatkan pendapatan tambahan dari acara ini, sehingga perekonomian warga
terus berputar dan UKM terus terdorong untuk tumbuh.
Adapun yang menarik dari
Mlaku-mlaku Nang Tunjungan kali ini adalah adanya PR award yang digelar oleh PR
Indonesia. Sebenarnya, mereka akan menggelar sejumlah acara di Kota Surabaya
mulai tanggal 27 Maret 2018, dan puncak acaranya pada Kamis malam di Jalan
Tunjungan yang ditandai dengan penyerahan penghargaan dan tropi kepada PR
berprestasi. “Jadi, pasti akan lebih meriah,” tegasnya.
Sementara itu, founder sekaligus CEO PR Indonesia Asmono Wikan mengatakan
kompetisi dan ajang penghargaan PR ini rutin digelar setiap tahunnya. Tahun ini
sudah memasuki tahun ketiga. Dua ajang penghargaan sebelumnya digelar di Bali
dan baru kali ini digelar di Surabaya.
“Inilah pesta olimpiadepaling komprehensif yang
dihadirkan untuk mengukur kinerja dan produk humas atau PR selama satu tahun. Kompetisi ini diikuti oleh korporasi dan
organisasi baik pemerintah maupun nonpemerintah,” kata
Asmono saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya.
Asmono menjelaskan tema sentral tahun ini adalah
“Kepemimpinan yang Menginspirasi”. Tema ini sebenarnya terinspirasi dari cara
kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam memimpin Kota Surabaya.
Kepemimpinan adalah elemen penting yang menentukan keberhasilan suatu
organisasi, termasuk di wilayah PR. Tanpa pemimpin yang memahami pentingnya PR
dan memberikan ruang strategis kepada tim PR untuk berkembang, mustahil PR
dapat memberikan kontribusi optimal. “Itulah alasan kami mengapa acara PR award
kali ini digelar di Kota Surabaya. Selain itu, Pemkot Surabaya sudah terkenal
dengan PR nya yang sangat bagus,” kata dia.
Dalam penghargaan kali ini, delapan kategori yang
dinilai, tiga diantaranya adalah kategori baru, yaitu kategori Krisis (Pedoman
Krisis, Penanganan Krisis), Manual Tata Kelola Kehumasan, dan Laporan Tahunan
(Annual Report dan Sustainability Report).
Sedangkan kategori yang sudah ada sebelumnya
meliputi Owned Media (Media Cetak, E-Magazine, dan Video Profile), Kanal
Digital (Aplikasi, Website, dan Media Sosial), Program PR (Corporate PR,
Government PR, Marketing PR, dan Digital PR), Program CSR (Sustainability
Business dan Community Based Development), Departemen PR, dan kategori
Terpopuler di Media yang menggandeng PT Isentia.
“Tahun ini, entri kategori ini semakin meroket
menjadi 463 buah yang berasal dari 105 organisasi yang terdiri dari 72
korporasi dan 33 lembaga pemerintah. Tahun lalu, acara ini mengemas 224 entri
dari semua kategori,” kata dia.
Asmono menambahkan, sebanyak 16 juri ahli dikerahkan
untuk memberikan penilaian obyektif. Proses penjuriannya pun dilakukan secara
maraton di kantor PR INDONESIA. Para
juri pun telah menentukan pemenangnya dan akan diumumkan langsung di acara
Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
Untuk memperlancar acara ini,
Satlantas Polrestabes Surabaya dan Dishub Surabaya melakukan penutupan Jalan
Tunjungan. Mereka pun sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas pada saat
acara itu.
“Jadi, Jalan Tunjungan akan ditutup
total mulai tanggal 28 Maret 2018
pukul 24.00,
dibuka kembali tanggal 29 Maret 2018 pukul 24.00,” kata
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot
Surabaya.
Berdasarkan rapat koordinasi yang
telah dilakukan, rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan diantaranya, arus
kendaraan dari arah gemblongan diarahkan ke genteng kali atau praban. Lalu
kendaraan dar arah blauran yang menuju Siola akan diarahkan ke Jalan Bubutan.
“Sementara untuk tamu yang menginap
di Hotel Majapahit akan dilewatkan melalui Jalan Gubernur Suryo dan nanti akan
ada jalur kontra flow,” pungkasnya. (Ham )