Surabaya Newsweek- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
kembali memanjakan warganya melalui acara Festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
Berbagai macam makanan tradisional khas Surabaya dihadirkan dalam festival
malam ini. Tidak hanya itu, warga juga dihibur dengan berbagai iringan musik
yang dibawakan oleh beberapa grup band lokal Surabaya.
Menariknya, dari acara tahun ini dibandingkan tahun
sebelumnya adalah kehadiran Ikatan Aristek Indonesia (IAI) yang kebetulan
menyelenggarakan kegiatan Konvensi Arsitektur Indonesia di Surabaya mulai 22-25
Februari 2018.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI) yang juga hadir dan jalan-jalan bersama di sepanjang jalan
Tunjungan sempat membuat para pengunjung kaget. Pasalnya, tiba-tiba saja wali
kota yang sarat akan prestasi tersebut berjalan ditengah ramainya pengunjung.
Melihat hal tersebut, antusiasme warga menjadi semakin
tinggi, lantas mereka berbondong-bondong ingin berebut foto dan bersalaman
bersama wali kota. Hal ini, menunjukkan betapa cintanya warga Surabaya kepada
orang nomor satu di Kota Pahlawan tersebut. Sembari jalan-jalan ditengah ribuan
pengunjung, wali kota juga sempat bersalaman dan berhenti untuk menyapa warganya.
“Uda-uda jangan rebutan, gantian ya.. fotonya,” ujar Wali Kota Risma kepada warganya.
Sebelumnya, pada sore harinya, Wali Kota Risma bersama
rombongan IAI telah menyusuri sungai di sepanjang kalimas dengan menggunakan 15
perahu dan dua perahu khusus untuk awak media. Perjalanan dimulai dari Taman
Prestasi dan menuju Monumen Kapal Selam (Monkasel). Di sepanjang aliran Kalimas
mulai dari monumen Kapal Selam (Monkasel) sampai Taman Ekspresi (depan Hotel
WETA) dihiasi lampion, sehingga menambah kesan warna-warni indahnya sungai
kalimas. Usai menyusuri sungai, rombongan kemudian berhenti di sungai depan
kantor siola lalu berjalan bersama menuju jalan Tunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro
sebelumnya menyampaikan sebanyak 120 stand pelaku usaha kreatif di surabaya
yang berpatisipasi pada acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan. Mereka terdiri dari
Pahlawan Ekonomi, Dekranasda, UKM Dinas Koperasi, UKM dolly, UKM Dinas
Perdagangan, UKM Kampung Lawas Maspati serta mengajak pihak hotel yang menyediakan food and beverage. “Seperti biasa, mereka menyediakan
makanan khas surabaya,” kata Widodo.
Kedepan, lanjut Widodo, jika tahun kemarin acara
Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan digelar dua kali dalam setahun, maka kali ini akan
digelar setiap bulan. “Tujuannya, untuk lebih menghidupkan kawasan tunjungan
sebagai lokasi yang sarat akan sejarah, meningkatkan roda perekonomian pelaku
UKM dan mendongkrak jumlah wisatawan asing,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Indonesia Architecture
Convention Maztri Indrawarto mengatakan, kehadiran kelompok arsitek di surabaya
untuk mencurahkan kekayaan ide serta pengalaman dalam dunia arsitektur serta
memberikan kontribusi pada pembangunan nasional salah satunya bagi Kota
Surabaya.
“Nanti kita akan mendorong agar bangunan yang berada di
kawasan tunjungan tidak lagi kosong. Jadi, ketika ada acara semacam ini,
masyarakat tidak hanya sekedar mlaku-mlaku tetapi juga bisa memanfaatkan fisik
dan fungsi bangunan yang ada,” tutupnya. (Ham)