Surabaya Newsweek-
Keikutsertaan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam safari politik,
mendampingi Cawagub Puti Guntur Soekarno mendapat kritikan Ketua Komisi A DPRD
Surabaya Herlina Harsono Njoto, ia mengatakan, kepala daerah dan wakilnya seharusnya
meminta persetujuan Kementrian Dalam Negeri lewat Gubernur , jika menjadi juru
kampanye, karena saat ini belum memasuki masa kampanye , ia mengharapkan
Walikota untuk mengkonsultasikan kegiatan tersebut ke Kemendagri melalui
Gubernur.
“Idealnya kepala daerah
berkonsultasi dengan gubernur ketika,
masa kampanye izin itu turunnya melalui gubernur,” ungkapnya, Selasa (23/1/
2018)
Politisi Partai Demokrat
ini menjelaskan, saat memasuki masa kampanye, tugas KPU dan Panwas yang harus
lebih jeli mencermati siapa saja, yang menjadi juru kampanye pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur jatim, apakah mereka mengantongi izin cuti.
“Izin cuti dari jabatannya atau izin dari
instansi yang ada di atasnya, itu tugas KPU dan Panwas untuk mengawasi siapa saja yang menjadi juru
kampanye” tandas Herlina.
Herlina menambahkan, sejauh
ini dirinya belum melihat keluhan masyarakat terkait, kegiatan walikota
mengikuti Cawagub Puti Guntur Soekarno, apakah menganggu tugasnya selaku kepala
daerah.
“Tapi untuk pastinya
apa yang dilakukan Walikota masuk kategori kampanye atau tidak bisa dikonsultasikan
ke gubernur,” tambahnya.
Menanggapi sorotan
tersebut, Wakil Ketua Komisi A, Adi Sutarwijono mengatakan, bahwa kepala daerah
maupun wakilnya wajib mengajukan cuti jika, mengikuti kampanye atau menjadi juru
kampanye.
Namun demikian, ia
menegaskan, masa kampanye tiba ketika, sudah ada penetapan pasangan calon dan
nomor urutnya. Penetapan pasangan Cagub dan Cawagub jatim, sesuai jadwal
berlangsung 12 Februari mendatang.
Adi menjelaskan,
kegiatan yang dilakukan Walikota Surabaya Tri rismaharini bersama Puti Guntur
Soekarno, berkaitan dengan diskusi kebijakan selama memimpin Kota Surabaya.
“Bu Risma tak mengajak memilih, tapi membuka
ruang untuk mendiskusikan kebijakan pembangunan dan pemerintahannya,” ujar
Ketua Bappilu PDIP surabaya
Menurut Adi, Kegiatan Walikota mendampingi
Cawagub yang diusung PKB, PDIP, PKS dan Gerindra tersebut tidak masalah,
mereka berdua adalah teman. Disamping itu, sesama kader PDIP yang bertugas di
pemerintahan memberikan kontribusi adalah hal yang wajar.
“Mengenai rutinitas beliau terganggu atau
tidak. Saya kira kalau meluangkan waktu berarti gak terganggu,” tandasnya.( Ham )