Surabaya Newsweek- Prediksi tingginya curah hujan di bulan Desember hingga Januari tahun 2018
membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus melakukan pengecekan rumah
pompa sekaligus meninggikan pintu air di kawasan Bosem Moro Krembangan dan
Tambak Wedi pada Rabu, (13/12/2017).
“Melihat curah hujan yang tinggi khususnya di bulan
Januari, kami akan membangun kembali rumah pompa
baru, sedangkan pintu air akan dilakukan peninggian agar mampu
membendung air laut saat pasang,” kata wali kota usai melakukan sidak.
Menurut Risma, peninggian pintu air dan penambahan rumah pompa sangatlah
penting. Sebab, wali kota mengungkapkan akhir-akhir ini rumah pompa tidak mampu
membendung derasnya air laut ketika pasang. “Makanya saya perintahkan PU Bina
Marga untuk membuat rumah pompa baru dan meninggikan pintu air utamanya yang
langsung menghadap ke laut," imbuhnya.
Sementara untuk sedimen (endapan) air yang saat hujan tiba hampir melewati
batas pintu air, wali kota menegaskan bahwa pemkot secara rutin melakukan
pengerukan sungai setiap hari. “Kami melakukan pengerukan sungai setiap hari,
bahkan dalam 1 tahun kami bisa melakukan pengerukan sebanyak 2 kali,” ujar wali
kota sarat akan prestasi itu.
Selain pengerukan sungai, pemkot juga menyediakan tempat pemisah pembuangan
air limbah rumah tangga dengan drainase air hujan yang diletakkan di beberapa
pedestrian seperti di Manyar dan Balai Kota. Tujuannya, kata dia, memperlambat
derasnya volume air laut. “Meskipun dalam pembangunnya memakan biaya yang cukup
mahal,” ungkap wali kota perempuan pertama di surabaya ini.
Dalam waktu dekat, pemkot akan terus melakukan peninggian tanggul laut di 2
kawasan tersebut dan kawasan lainnya supaya ketika hujan deras dan air laut
naik maka tidak sampai masuk ke daratan.
“Meskipun PU Bina Marga sudah
melakukan peninggian, tapi saya tetap meminta untuk ditinggikan lagi, kan
percuma ada rumah pompa tapi air lautnya masuk ke daratan,” pungkasnya.( Ham )