Surabaya Newsweek-
Ketua DPRD Surabaya Armuji melakukan sidak banjir untuk mengetahui ketinggian
genangan akibat hujan deras, Jumat (24/11/2017). Sidak dilakukan Armuji,
bersama Wakil Ketua DPRD Surabaya Ratih Retnowati dan Darmawan.
Sasaran sidak, yakni beberapa kawasan di Kota
Pahlawan. Mereka juga meninjau lokasi genangan di Hi-Tech Mall Jalan Kusuma
Bangsa.
Saat memantau daerah Mulyorejo, Tambaksari,
Ngaglik hingga Jalan Kusuma Bangsa, menurut Armuji, genangan air cukup dalam.
Pihaknya mempertanyakan persiapan Pemkot
Surabaya dalam menghadapi musim hujan, apa ada yang salah.
"Apakah karena banyak gorong-gorong yang
tersumbat sampah atau banyak proyek yang belum selesai, ini harus jadi evaluasi
Dinas PU," kata Armuji.
"Ini masih hujan sehari sudah kayak gini
banjirnya. Kalau tiga hari berturut-turut bisa tenggelam Surabaya," tambah
dia.
Armuji mengatakan, tidak biasanya banjir
begitu lama terjadi di Kota Surabaya. Seperti di kawasan Hi-Tech Mall, biasanya
cepat surut, tapi kali ini cukup lama dan air bertambah terus.
"Apa ada yang salah dengan salurannya.
Ini banjir terparah, masak airnya sampai masuk mal," ujarnya.
Armuji minta pemkot lebih memperhatikan
masalah saluran air di beberapa lokasi. Hujan dengan intensitas tinggi dan lama
juga harus diperkirakan dengan kapasitas saluran air.
“Harus cepat ada tindakan. Jika hujan terjadi
terus bisa mengancam warga,” imbuh Armuji.
Senada, Ratih Retnowati mengatakan, Pemkot
Surabaya harus bisa mengevaluasi kondisi saluran air dan gorong-gorong di
beberapa kawasan.
Setelah banjir terjadi, harapnya, harus ada
evaluasi titik-titik mana yang mengalami banjir tinggi. “Biar ada pencegahan
dan solusi secepatnya,” kata Ratih.
Sementara, anggota Komisi C DPRD Surabaya
Mochamad Machmud mengatakan, banjir yang terjadi tidak berbanding dengan
anggaran yang dikucurkan untuk penanganan banjir.
"Kenapa masih banjir. Anggaran yang
dikucurkan tidak sedikit lho. 500 miliar," kata Machmud.
Dengan kucuran anggaran Rp 500 miliar yang
digunakan untuk proyek gorong-gorong, plengsengan sungai serta box culvert,
sebut Machmud, seharusnya masalah banjir atau genangan air di Kota Pahlawan
bisa teratasi.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini menyebutkan, sampah sebagai salah satu penyebab banyaknya titik
genangan air saat hujan mengguyur Surabaya, seperti yang terjadi pada hari
Jumat.
Jajarannya sudah meninjau beberapa lokasi
genangan dan menemukan banyak sampah di saluran air sekitar genangan tersebut.
"Banyak sampah yang menumpuk sehingga air tidak dapat mengalir dengan
lancar," terang Risma, Sabtu (25/11/2017).
Selain banyaknya sampah yang menyumbat saluran
air, sebut Risma, intensitas hujan kemarin juga tergolong tinggi.( Ham )