Surabaya Newsweek- Masalah bakat dan minat siswa- siswai dan
kualitas pendidikan di Surabaya, saat ini menjadi perhatian besar jajaran
pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya, Namun demikian, untuk mengetahui
pengembangan sumber daya sekolah dan optimalkan potensi siswa, pimpinan dewan
dan anggota Komisi D DPRD Surabaya mengunjungi Inggris, awal Desember 2017.
Empat hari mulai 3
Desember, delegasi dipimpin Ketua DPRD Surabaya Armuji mempelajari sistem dan
kurikulum pendidikan di salah satu negara kiblat pendidikan terbaik di dunia
tersebut.
"Kami melihat langsung implementasi kebijakan dan strategi
pendidikan di London. Kota ini fokus pada bakat dan minat anak sejak usia
dini," kata Armuji.
Menurutnya, sekolah di London, sebut Armuji, memprioritaskan mutu
pendidikan. Kelengkapan sarana prasarana dan yang paling utama adalah
memprioritaskan bakat dan minat anak.
"Sekolah adalah tempat mengekspresikan talenta dan skill
anak," ujarnya.
Masih Armuji, bukan hanya melakukan kunker saja, delegasi DPRD Surabaya
pun mengikuti kursus pendek, untuk mengetahui detail sistem pendidikan di sana,
terutama tentang pengelolaan pendidikan sekolah menengah.
Kursus itu menghadirkan pakar, konsultan dan praktisi pendidikan yang
berpengalaman menangani pencapaian standar pendidikan tidak hanya di Inggris,
tapi juga di negara lainnya.
Melalui kursus ini, pihaknya jadi faham bagaimana sekolah sejak dini
memberi porsi lebih pada pengembangan kemampuan dan skill anak didik. Misalnya,
yang jago renang akan fokus di renang, yang pinter matematika terus menerus
digembleng matematikaa.
"Kami siap menganggarkan khusus untuk pendidikan holistik. Saya
yakin kita sanggup mengembangkan bakat minat anak. Talenta dan skill anak harus
diprioritaskan," ucapnya.
Rombongan Surabaya juga mengikuti seminar dengan pembicara pakar
pendidikan David Boddy di City of London School, sekolah yang mengembangkan
bakat minat serta skill dan talenta anak secara penuh.
Di sekolah tersebut, mulai pagi hingga menjelang sore, siswa mendapat
pelajaran dan diasah kemampuan khusus yang mereka miliki. Ada pendidikan
akademik dan nonakademik, termasuk pembinaan olahraga.
"Pelaksanaan pendidikan itu perlu standar pengelolaan mutu yang
jelas," tambah anggota Komisi D DPRD Surabaya, Reni Astuti.
Pelatihan di City of London School itu mengajak anggota dewan
mengenal sistem pembelajarannya. Mereka kaget karena di sekolah ini hanya
mendidik siswa putra.
Reni juga menambahkan, optimalisasi potensi siswa dan sumber daya
sekolah terus dikembangkan sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dan melejitkan kecerdasan siswa.
Sekolah yang berdiri sejak 1442 itu menyediakan sarana pendidikan bagi
sekitar 900 anak laki-laki berusia 10 sampai 18 tahun. Sekolah ini
mempekerjakan sekitar 100 staf pengajar dan sekitar 100 staf non-pengajar
lainnya.
Alumnus sekolah ini adalah tokoh besar kelas dunia di antaranya Perdana
Menteri HH Asquith; pahlawan perang dunia pertama Theodore Bayley Hardy;
ilmuwan pemenang Nobel Frederick Gowland Hopkins dan Peter Higgs; Hakim
Mahkamah Agung Lawrence Collins, kapten Kriket Mike Brearley; dan penulis pemenang
hadiah Booker Kingsley Amis dan Julian Barnes.
Aktor Daniel Radcliffe, pemeran film Harry Potter, juga pernah menempuh
pendidikan di sekolah ini. ( Ham )