Surabaya Newsweek- Menjelang
tahun politik, PDIP Surabaya mengajak kadernya menerapkan politik cinta kasih
dan santun yakni tanpa membalas ejekan serta kekerasan.
"Menghadapai tahun
politik, kita berpesan ke seluruh kader dengan politik cinta kasih dan santun.
Kita kalahkan seluruh lawan politik dengan cinta kasih bukan hinaan, kita pesankan khusus pada peringatan Maulid
Nabi Muhammad malam ini serta tanpa perlu membalas ejekan," tandas Ketua
PDIP Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana disela peringatan Maulid Nabi Muhammad di
Kantor DPC PDIP Surabaya, Kamis (21/12/2017) malam.
Menurut Whisnu semua ini berkaca dari teladan tingkah laku dan cara
berpolitik Nabi Muhammad pada masanya.
"Dengan maulid Nabi tidak hanya
peringatan saja tapi mari kita tauladani tingkah laku Nabi Muhammad dalam
berpolitik," ungkap Whisnu yang juga Wakil Wali Kota Surabaya.
Politik cinta kasih ini lanjutnya diharapkan
memberi contoh pada lainnya agar lebih santun serta salah satu cara
mengantisipasi isu sara yang kerap muncul dalam Pilkada serentak.
"Mengantisipasi
isu sara dengan memberi contoh kepada semua dalam berpolitik dalam bercinta
kasih tanpa membalas mereka dengan kekerasan apapun," pungkas Whisnu
Disoal tentang jumlah ini dibawah raihan PDIP Kota Surabaya saat,
Pilwali beberapa waktu itu 86,22 persen,
Wisnu mengatakan, target perolehan suara
untuk pasangan Gus Ipul-Anas di
Pilgub Jatim ditampik Whisnu sebuah penurunan.
"Bukan menurun,
artinya bukan berkaca dihasil pilwali tapi ini sebagai langkah menuju
pemenangan pemilu 2019, sebagai ending perjuangan terakhir kita, sehingga untuk
pilgub di 80 persen untuk kemenangan Gus Ipul-Anas di Surabaya," tegas
Whisnu.
Selain kemenangan 80
persen, Whisnu juga siapkan 10 ribu kader PDIP yang akan ditempatkan di tiap
TPS masing masing 2 orang sebagai saksi.
"Awal tahun depan bahwa kita siapkan
dengan tim pemenangan 2 Regu Penggerak Pemilih (Guraklih) dimasing masing tps.
TPS di Surabaya ada 5 ribu lebih, makanya kita siapkan 10 ribu kader,"
ungkapnya. ( Ham )