Surabaya Newsweek- Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
untuk membangun Masjid As-Sakinah di tempat semula berdirinya masjid, terlebih
akan dibangun lebih besar dan lebih megah, mendapat respons positif dari para
alim ulama.
Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Jawa Timur bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
Surabaya dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, menyampaikan bahwa
tidak ada masalah dengan rencana pembangunan masjid As-Sakinah bila dibangun di
tempat awalnya dan dibangun lebih besar. Para alim ulama juga menyampaikan
harapannya agar pembangunan Masjid As-Sakinah bisa segera selesai.
Sekretaris Umum MUI
Jatim, Ainul Yaqin menyampaikan, pihaknya mendukung rencana Pemkot Surabaya
untuk membangun masjid di tempat awal dengan lebih baik dan lebih luas sehingga
bisa menampung lebih banyak jamaah. Menurutnya, yang terpenting adalah wujud
masjid kelihatan lebih baik dan tidak bercampur dengan gedung lain.
“Yang direncanakan
pemkot sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki syariat. Bahwa bangunan masjid
adalah tanah waqaf yang tidak boleh ditukar fungsikan untuk yang lain. Entry
poinnya di sana. Kami sangat mendukung, dengan harapan masjid yang dibangun
lebih baik dan lebih luas,” jelas Ainul Yaqin dalam jumpa pers di kantor Bagian
Humas Pemkot Surabaya, Senin (11/12).
Ketua PCNU Kota
Surabaya, Muhibbin Zuhri menyampaikan, untuk membangun masjid baru yang lebih
besar, maka membongkar masjid yang lama adalah keniscayaan. Yang terpenting,
sambung Muhibbin, pemkot menyediakan lokasi dan fasilitas yang memadai agar
aktivitas ibadah tetap bisa dilakukan di lokasi tersebut. “Ini penting agar
aktivitas seperti ibadah sholat jumat yang selama ini dilaksanakan di masjid
yang dibongkar, dapat tetap dilaksanakan di lokasi yang telah disediakan selama
proses pembangunan,” jelas Muhibbin.
Sedangkan Ibrahim
selaku Wakil Ketua PDM Surabaya, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkunjung
ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menyampaikan sikap dari PDM
Muhammadiyah terkait masjid As-Sakinah. Beberapa poin tersebut, jelas Ibrahim,
diantaranya bahwa pembangunan masjid di lingkungan tersebut, hendaknya menjadi
ruang bagi publik. Bukan hanya untuk dewan saja agar syiarnya lebih menggema.
Kedua, masjid dibangun kembali lebih luas dan megah agar menampung jamaah lebih
banyak. “Serta ada tempat dan fasilitas pengganti sholat yang memenuhi syarat.
Bila memang memenuhi syarat-syarat tersebut, kami sepakat,” ujar Ibrahim.
Kepala Dinas Perumahan
Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Tata Ruang Kota Surabaya, Ery Cahyadi
menyampaikan, dalam proses pembangunan masjid As-Sakinah, pemkot mendengar
masukan dari para alim ulama. “Dalam membangun masjid, pemkot hanya
mendengarkan apa yang disampaikan oleh para alim ulama,” ujar Ery Cahyadi.
Dalam jumpa pers
tersebut, Ery juga menyampaikan masjid As-Sakinah akan dibangun lebih besar
sembari memperlihatkan gambar desain masjid tersebut. Ery menyebut luasan
bangunannya 15x24 meter dan anggarannya jadi satu dengan renovasi pembangunan
gedung dewan. “Pembangunan masjid baru ini ditargetkan selesai pada Desember
2018,” sambung Ery.( Ham )