Surabaya
Newsweek- Mangkirnya panggilan oleh
Komisi B DPRD Kota Surabaya, mantan Plt Dirut Perusahaan Daerah Pasar Surya (
PDPS ) Bambang Parikesit, terkait penjelasan kredit fiktif dari Bank BRI
sebesar Rp. 13, 4 Miliar, sejauh ini masih belum ada penjelasan mangkirnya
Bambang Parikesit saat, dipanngil ole
Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Sekertaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat mengatakan,
kemarin waktu hearing tidak lengkap, Rusli bawasnya sudah hadir, tapi bawas
lainnya masih umroh, begitu juga Bambang Parikesit juga memilih tidak hadir .
“Ini masih diselidiki terus, karena BRI pun kurang tepat
memberikan kucuran kreditnya, sebab penjaminnya PD Pasar, jadi dia sendiri (BRI – Red ) kebingungan
juga, karena akhir bulan ini pembayaran harus dilunasi, sementara kemarin hanya
bayar bunga saja,”terang Edi, saat ditemui digedung DPRD kota Surabaya.
Saat
ditanya soal adanya konspirasi antara Dirut PD Pasar dengan Bank BRI Edi
menjelaskan, kalau ngomong konspirasi kita ngak buru-buru menduga yang jelek
ya.”Tapi yang jelas secara prosedur salah,”tandasnya.
Namun
demikin , seharusnya menurut Edi, paling
tidak bawas harus mengetahui dan bawas sebagai kepercayaan walikota , karena
ini menurut saya sudah ngak benar,
”Apalagi tu berdampak cash flow keuangan PD Pasar, dengan
masuknya itu berarti ada masukan keuntungan di PD Pasar. Padahal itu adalah
hutang di koperasi,”ucapnya.
Lanjut
Edi, saya dengar kemarin anggota koperasi pun tidak tahu menahu tentang masalah
ini, dan ini akan kita tindak lanjuti kembali. Setelah tahun baru akan kita
panggil kembali bagaimana penyelesaiannya.
“Dan itu kan masih proses di Kejaksaan dan ditangani
Kejaksaan, kalau memang terjadi penyimpangan itu tugas kepolisian,”ungkapnya.
Ketika
ditanya, apakah komisi B akan memberi rekom ke Kejaksaan maupun kepolisian,
apabila terjadi penyimpangan, Edi mengatakan, yang jelas nanti siapa yang
dominan dalam kasus tersebut, nanti pemerintah kota yang mengambil alih dan
pemerintah kota yang memproses melalui hukum.
“Kita
sebagai Komisi kan hanya melakukan pengawasan, jadi ada yang ngak beres
disana,”tandasnya. ( Ham )