Surabaya Newsweek-
Jajaran pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya Jelang akhir tahun 2017
menampung masukan, kritikan dan saran membangun dari para tokoh agama,
masyarakat, serta kalangan organisasi masyarakat (ormas).
Masukan,
saran, dan kritik tersebut disampaikan tokoh agama, tokoh masyarakat,
perwakilan ormas dan kepemudaan, yang diundang DPRD Surabaya dalam acara
refleksi akhir tahun 2017, di gedung DPRD Jalan Yos Sudarso, Surabaya, kemarin.
Ketua
DPRD Surabaya Armuji mengatakan, acara refleksi akhir tahun ini baru pertama
digelar. Dia berharap acara ini bisa berlangsung rutin setiap jelang tutup
tahun.
"Refleksi
akhir tahun ini baru pertama kali digelar DPRD Surabaya. Untuk itu, saya
mengharapkan agar acara seperti ini rutin digelar setiap tahun," kata
Armuji.
Selain
itu, dia juga berharap acara seperti ini bisa mencairkan komunikasi antara di
kalangan anggota dewan dengan masyarakat.
Masukan,
saran, dan kritik dari elemen masyarakat ini, sebut Armuji, akan jadi bahan
evaluasi untuk peningkatan kinerja wakil rakyat tahun berikutnya.
"Kami
menerima aspirasi masyarakat untuk ditindaklanjuti," jelas legislator dari
PDI Perjuangan ini.
Sedang
Akhmad Suyanto, anggota Komisi C dari Fraksi PKS menyatakan, selama ini DPRD
Kota Surabaya kondusif. Yakni dalam konteks antara pimpinan dan anggota
bersatu, sehingga lembaga ini bisa menjadi representasi rakyat dan warga Kota
Surabaya.
"Semoga
ke depan di tahun 2018, DPRD Kota Surabaya bisa lebih baik dalam menjalankan
tugasnya membawa aspirasi warga masyarakat Kota Surabaya," harapnya.
Masukan
dari elemen masyarakat yang disampaikan saat refleksi akhir tahun, pada umumnya
menilai kinerja legislatif di tahun 2017 sudah memuaskan. Meski demikian,
mereka juga minta ada beberapa pembenahan.
Seperti
disampaikan perwakilan Karang Taruna Surabaya, Imam Budi Utomo, yang
menginginkan warga kota mendapat ruang untuk memberikan aspirasi dalam pembuatan
perda maupun kebijakan lainnya.
Misalnya,
pada pada pertengahan 2017 terdapat usulan menurunkan pajak hiburan malam dan
adanya praktik karaoke serta hiburan plus-plus, dan masalah perizinan rumah
makan.
"Dua
masalah ini seharusnya perlu pendapat dan keterlibatan masyarakat terlebih
dahulu," kata Imam.
Dia
berharap tahun 2018 DPRD Sutrabaya dapat memberikan andil bagi masyarakat dalam
kebijakan maupun pembuatan Perda. "Agar masyarakat tidak salah paham
terhadap DPRD," ucap dia.
Pihaknya
berharap DPRD Surabaya bisa menerima kritikan dari semua kalangan, termasuk
golongan pemuda sebagai upaya meningkatkan kinerja yang lebih baik.
"Karang
Taruna siap memberikan kritik membangun jika itu diperlukan. Ini demi kemajuan
DPRD Surabaya mendatang," katanya. ( Ham )