Surabaya Newsweek-
Wakil Ketua DPRD Surabaya Darmawan mendorong pemerintah kota lebih peduli
dengan keberadaan usaha kecil menengan (UKM), khususnya di kawasan bekas
lokalisasi Dolly.
Kepedulian itu bisa diwujudkan misalnya dengan
mewajibkan seluruh kantor pemerintah di lingkungan Pemkot Surabaya, untuk
menggunakan produk hasi UKM setempat.
“Harus didorong demikian. Selama ini Pemkot
Surabaya belum sepenuhnya mengapresiasi produk UKM hadir di kantor pemerintah
kota,” kata Darmawan, kemarin.
Dia menyebut, di kantor-kantor pemkot setiap
hari pasti ada rapat. "Suguhannya harus produk olahan dan hasil UKM. Saya
jamin setiap hari ada puluhan kantor yang menggelar rapat,” ujarnya.
Tanpa kepedulian yang lebih dari pemkot,
tambah Darmawan, pihaknya khawatir UMKM di eks lokalisasi Dolly pelan-pelan
akan mati suri.
Menurutnya, di eks lokalisasi Dolly terdapat
sekitar 34 UKM. Namun, sebutnya, saat ini hanya sekitar sepuluh UKM yang masih
berjalan.
“Kemana sisanya? Setelah ditelusuri mereka tak
lagi bisa menjalankan roda UKM. Mereka berhenti berproduksi, karena
produk-produknya tak terserap pasar,” jelas legislator dari Partai Gerindra
yang akrab disapa Aden ini.
Tidak hanya, ungkap Darmawan, UKM di bidang
lainnya seperti batik, sandal dan sepatu juga bisa lebih diberdayakan dengan
berkoordinasi lewat pemkot.
Seperti produk batik, diharapkan bahan maupun
pakaian yang dipakai aparatur sipil negara (ASN) bisa dari pengrajin batik di
Dolly.
Sejumlah souvenir juga bisa diambilkan dari
pengrajin Dolly untuk tamu dari luar kota hingga luar negeri.
Malahan pemkot bisa mengajak para tamu
tersebut untuk datang ke kawasan Dolly melihat kegiatan produksi para pelaku
UKM di sana.
Di sisi lain, banyaknya pesanan produk UKM
juga akan menarik pekerja untuk bisa bergabung dengan UKM itu.
“Dengan UKM yang berkembang, kebutuhan pekerja
semakin banyak. Kan bisa mempekerjakan masyarakat sekitar,” terang Aden.
Persoalan klasik seperti kekurangan modal dan
pangsa pasar, imbuh Darmawan, bisa diatasi Pemkot Surabaya dengan cara
dicarikan bantuan kredit lunak dan tanpa agunan, agar UKM tersebut kembali
berdaya.
Dengan sejumlah solusi itu, harap Aden, maka
UKM di Dolly bisa berkembang dan terkenal. Masyarakat di sekitar kawasan Dolly
pun juga bisa semakin sejahtera.( Ham
)