Surabaya Newsweek-
Dinas Perhubungan Kota Surabaya menambah 10 unit angkutan trunk (Angkutan Penumpang
Berkapsitas Besar) pada tahun 2018, guna mendukung pengoperasian Angkutan
Massal Cepat (AMC) Trem. Untuk pengadaannya anggaran yang dialokasikan Rp.
52.476.792.725. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Surabaya, A.A. Gede Dwijaya
Wardhana, Senin (4/12) mengatakan, untuk pengembangan angkutan massal cepat
memerlukan pengintegrasian dengan angkutan lain, diantaranya trunk.
“Supaya perpindahan antar moda bisa berjalan
dengan baik, memerlukan pengintegrasian dengan angkutan lain” paparnya
Masih menurut Gede Dwijaya mengatakan, pada
tahun 2017, pemerintah kota sudah mengadakan 8 unit bus trunk. Dengan,
penambahan 10 unit di tahun 2018 jumlah angkutan trunk menjadi 18 unit.
“Total seluruhnya ada 18 unit setelah ada
penambahan 10 unit, saat ini kita tinggal penentuan rutenya,” tandasnya.
Ia menerangkan, secara konsep, Terminal
Joyoboyo akan menjadi terminal intermoda guna mengintegrasikan berbagai
angkutan.
“Termasuk angkutan massal cepat yang akan
dikembangkan, seperti trem, Light Rait Transit (LRT) Utara -Selatan, Timur-Barat
dan bus (trunk) ini,” ungkapnya.
Mantan Kabid Sarana dan Prasarana Bappeko menjelaskan,
sesuai rencana angkutan trunk akan melewati frontage road sisi barat. Di jalur
itu, pemanfaatannya hanya sebagian area yang ada.
“Tidak dihabiskan seluruhnya untuk trunk.
Disesuaikan dengan kondisi yang ada,” tegas Dwija
Dwija menunturkan, sebagai terminal Intermoda,
Joyoboyo juga akan menghubungkan dengan pusat transportasi, diantaranya
Terminal Purabaya. Pasalnya, di kawasan tersebut arus penumpang tinggi, maka
harus terintegrasi dengan jaringan terminal lainnya.
Menurutnya, pembangunan Intermoda Joyoboyo
diperkirakan selesai pada akhir 2018 atau awal 2019.Ia mengatakan, sambil
melakukan penataan angkutannya, Pemkot Surabaya juga membangun terminal Intermoda
Joyoboyo.
“Untuk pembangunan Intermoda Joyoboyo,
kemungkinan pelaksanaan konstruksinya dimulai akhir tahun ini atau tahun
depan,” tuturnya
Saat ini, Dwija menambahkan, sebagai
persiapan, sudah dilakukan revisi perencanaan, amdal (analisi
dampak
lingkungan), serta UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup).( Ham )