Surabaya Newsweek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
bersama Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) Erna Purnawati dan beberapa OPD melakukan sidak di beberapa
tempat diantaranya, Bundaran Dolog dan lintasan kereta api yang terletak di
dekat lampu merah mall Royal Jl. Wonokromo, rumah pompa kalisari dan balong II
serta kali lamong.
Setibanya di
bundaran dolog, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung mengecek
gorong-gorong di sekitar kawasan tersebut. Dikatakan wali kota, mengingat
sebentar lagi memasuki musim hujan, penting melakukan pengecekan untuk
mengantisipasi banjir.
“Jadi kalau
musim hujan, daerah ini sering banjir, makanya kami tambah gorong-gorong di
sini dan tengah untuk menampung aliran air dari Ketintang dan mempercepat
aliran air agar cepat masuk,” kata wali kota di kawasan bundaran Dolog Jl.
A.Yani, Sabtu, (11/11/2017) pagi.
Wali kota juga
menjelaskan permasalahan pemindahan salah satu rumah yang tak jauh dari lokasi
untuk pelebaran jalan. Menurut wali kota, alasan pemilik rumah tidak mau pindah
bukan tidak sepakat dengan harga, tetapi antar ahli waris saling berebut (siapa
yang menerima uang ganti rugi). Hingga pada akhirnya, pemilik rumah meminta konsinyasi.
“Sudah sidang
konsinyasi, hanya saja untuk untuk membongkar kita kan minta persetujuan, nah,
kemarin pak Kapolda yang sudah membantu untuk mengontak kepala PN, tapi belum
turun,” terangnya.
Usai mengecek
Bundaran Dolog, wali kota perempuan pertama di surabaya itu beranjak menuju pos
perlintasan kereta api yang terletak di dekat lampu merah mall Royal Jl.
Wonokromo. Menurut wali kota, ketika hujan wilayah tersebut sering kali
tergenang air. Oleh karena itu pemkot membuat 2 saluran baru di tepi dan
tengah.
Disampaikan wali
kota, ada beberapa titik gorong-gorong yang dibangun di wilayah A. Yani untuk
mengantisipasi datangnya banjir diantaranya, daerah jetis, bundaran dolog dan
graha pangeran (dekat bank BNI).
Selain itu,
lanjut wali kota, pemkot juga memasang pompa untuk menarik volume air ke
beberapa titik seperti kali jagir, wonorejo 1, rungkut dan pompa di daerah
kebon agung. “Kami juga sudah tambah kapasitas pompanya yang dulunya hanya satu
setengah kini tiga meter per kibik. Penambahannya dua kali lipat,” ujar wali
kota sarat akan prestasi itu.
Ditanya soal
persiapan Kota Surabaya untuk mengantisipasi banjir, wali kota mengatakan,
sejak tahun 2011 pemkot telah mengganti pompa-pompa lama dengan yang baru, membangun
saluran baru, melakukan pengerukan dan memindahkan jembatan yang dianggap
menggangu dengan mengganti konstruksi yang baru.
“Jadi sudah banyak sekali yang
kita lakukan tahun ini, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata wali
kota saat melakukan sidak di Rumah Pompa Klisari Timur.
Sedangkan untuk
mengatasi permasalahan banjir yang diakibatkan oleh air laut yang pasang lalu menggenangi
daratan (banjir rob), wali kota
menyampaikan, pemkot telah membuat tanggul di daerah kali lamong. “Nanti kalau
tanggul sudah jadi, hasil genangan itu kita masukkan di saluran lalu dimasukkan
ke rumah pompa dan kini kami juga membangun rumah pompa di daerah kandangan.
Sekarang proses konstruksi,” urainya.
Kendati
demikian, wali kota mengakui bahwa masih ada wilayah yang dianggap cukup rawan
dan perlu adanya perhatian khusus dari pemkot agar terhindar dari banjir,
seperti yang ada di surabaya barat.
“Khusus untuk
menanggulangi banjir di wilayah surabaya barat, kita membangun tanggul laut di
kali lamong sepanjang 8 km dan ini masih dalam tahap pengerjaan,” tutur wali
kota yang baru saja menerima penghargaan Gobal
City di New York, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, sisa
lahan yang ada di kali lamong nantinya akan digunakan untuk pembangunan solar cell antara pemkot dan PLN. “Jadi
kalau mau dibangun 10 hektar ya gpp, 20 hektar juga tidak masalah, karena itu akan sangat
membantu untuk menciptakan sumber energi baru yang terbarukan
Kendati demikian, wali kota kembali mengingatkan bahwa
terobosan yang sudah dilakukan pemkot untuk mengantisipasi banjir, tidak serta
merta berjalan mulus. Alasannya, cuaca yang tidak menentu. “Kita tidak bisa
memprediksi alam karena itu kuasa Tuhan, jadi sekali lagi saya kembalikan semuanya kepada yang maha
kuasa,” ungkapnya. ( Ham )