Surabaya Newsweek- Serentak seindonesia Partai Politik PDIP dibawah naungan Megawati
Soekarno Putri melakukan pendaftaran Parpolnya di KPU Se - Kota/ Kabupaten
tepatnya jam 14.00 WIB, pendaftaran parpol yang diiringan dengan kesenian lokal,
reog, patrol, baju adat Bhineka Tunggal
Ika Indonesia , simpatisan partai PDIP
dan semua kader PDIP beserta jajarannya, berangkat menuju gedung KPU Kota
Surabaya untuk menjadi saksi, seluruhnya berjumlah 1000 orang.
Dalam kesempatan ini Ketua DPC PDIP Wisnu Sakti di
kantor Kapus Surabaya menjelaskan bahwa, pendaftaran secara serentak ini bukan
serta merta keinginan para Ketua DPC ,
namun intruksi langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri selasa ( 10 /10/2017 ) jam 19.00 WIB disposisi
ini barun turun. Untuk tahun ini intruksi DPP PDIP untuk pendaftran harus
menampakan ideologi Pancasila dalam pendaftaran partai.
“Sebenarnya tidak banyak yang berubah dalam rangka
pendaftaran parpol, namun kali ini lebih bervariasi dalam tahun ini seperti,
kesenian lokal , pakaian adat Bhineka
Tunggal Ika, dan lebih ditonjolkan pada Ideologi Pancasila,” ujar Wisnu.
Masih Wisnu, alasan kesenian lokal, baju- baju adat
Bhineka Tunggal Ika yang ikut mengiringi pendaftaran parpol saat ini yakni, ingin menunjukan bahwa PDIP sebagai
rumah nasionalis yang merupakan ideologi
pancasila.
“Alasannya memakai baju adat dan kesenian lokal,
karena ingin menunjukan bahwa PDIP, sebagai rumah nasionalis yang merupakan ideology
pancasila dan itu intruksi langsung DPP PDIP,”tandas Wisnu Ketua DPC PDIP Kota
Surabaya.
Wisnu menambahkan, Saat ini untuk kader PDIP
mengalami peningkatan, jadi untuk Kota Surabaya tidak ada masalah, salah
satunya Putra Walikota Surabaya Fuad Benardi yang masuk dalam kaderisasi, sedangkan
aturan untuk KTA nisasi minimal seribu, namun DPC Kota Surabaya telah mendaftarkan KTA nisasi 14 ribu kepada DPP, sedangkan untuk
yang belum disetor ada 30 ribu.
“Kalau aturan KTA nisasi yang harus didaftarakan di
DPP minimal seribu, tapi DPC Kota Surabaya sudah mendaftarkan 14 ribu kepada
DPP, tapi masih ada 30 ribu yang belum didaftarkan , kalau Surabaya tidak ada
masalah terkait KTA nisasi,”tambahnya. ( Ham
)