LUMAJANG – Puluhan ribu masyarakat memadati alun-alun
Kabupaten Lumajang guna menghadiri puncak Peringatan hari santri nasional 2017
Kabupaten Lumajang, yang digelar secara meriah di Alun-alun Lumajang, minggu
malam (22/10/2017). Diawali dengan pembagian puluhan piala lomba yang sudah
dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
“Ini adalah sebuah semangat untuk
mengisi Lumajang dengan kegiatan yang positif,” hal tersebut disampaikan Bupati
Lumajang, Drs. As’at, M.Ag., saat mengawali sambutan pada acara malam hari
tersebut. Bupati mengaku bahagia dengan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional
2017 yang dilaksanakan secara semangat dan meriah oleh panitia dari pengurus NU
Lumajang.
Bupati juga menyampaikan harapannya
serta keinginannya agar tahun depan panitia dapat melaksanakan peringatan hari
santri nasional di Alun-alun Lumajang dengan kegiatan yang lebih meriah. “Hari
santri tahun depan silahkan dilaksanakan di sini lagi,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati juga mengaku
bangga dengan santri Lumajang yang hadir melebihi jumlah yang ditargetkan pada
kegiatan apel hari nasional.Sementara itu, Perwakilan dari pengurus NU
Lumajang, Qusyairi menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten
Lumajang yang telah memberikan fasilitas sehingga terselenggara acara
peringatan hari santri di Kabupaten Lumajang. Ia berpendapat, santri adalah
orang yang mau menuntut ilmu dan melaksanakannya sesuai dengan ajaran Nabi
Muhammad SAW, menurutnya santri bukan hanya terpaku pada salah satu lembaga,
namun seluruh ummat islam.
Ketua Panitia, Fahrurrozi,
melaporkan kegiatan pada malam hari tersebut merupakan akhir dari 28 kegiatan
yang sudah dilaksanakan sebulan penuh dalam rangkaian hari santri nasional
2017. Ia berharap untuk kegiatan tahun depan akan dilaksanakan lebih meriah dan
lebih baik dari tahun ini. Ia juga menyampaikan saat ini masyarakat dihadapkan
pada masalah radikalisme agama, perlu dilawan dengan ilmu pengetahuan yang
mumpuni. Ia juga melaporkan, peserta apel hari nasional berjumlah kurang lebih
24.000 santri, hal itu jauh dari yang ditargetkan dengan jumlah 15.000 santri.
Pada kesempatan tersebut, Bupati
Lumajang didampingi Kepala BPN, menyerahkan sejumlah sertifikat waqaf, serta
Ketua Muslimat Kabupaten Lumajang, Ny. Tutuk As’at menyerahkan piala dan hadiah
kepada pemenang lomba MTQ lansia dan cerdas cermat guru serta pengurus NU se-Kabupaten
Lumajang. Hadir dalam kesempatan tersebut Forkopimda Lumajang, serta Pengurus
NU dan Ulama-ulama dan tokoh masyarakat.
Sementara pada pagi harinya, Bupati
Lumajang Drs. H. As'at, M.Ag., bertindak sebagai pembina apel Hari Santri Nasional
22 Oktober 2017, di Alun-Alun Kabupaten Lumajang. Bupati membacakan teks tertulis amanat Ketua Umum
PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA., yang berisi penjelasan bahwa hari ini
tahun ketiga keluarga besar Nahdlatul Ulama dan seluruh rakyat Indonesia
memperingati Hari Santri. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2015 tentang Hari Santri tanggal 22 Oktober 2015 yang bertepatan dengan tanggal
9 Muharram 1437 Hijriah.
Penetapan Hari Santri ini, merupakan
bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan
merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Pengakuan terhadap
kiprah ulama dan santri tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan
Hadlaratus Syeikh KH. Hasyim Asy'ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama pada 22
Oktober 1945.
Isi Fatwa Resolusi Jihad NU yang
digaungkan oleh Hadlaratus Syeikh, yaitu "Berperang menolak dan melawan
pendjadjah itoe fardloe 'ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang
islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang
berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek kedoedoekan moesoeh.
Bagi orang-orang jang berada di loear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itoe
djadi fardloe kifayah (tjoekoep kalaoe dikerdjakan sebagian sadja)".
Momentum Hari Santri ini perlu
ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis
dengan keagamaan. Spirit "Nasionalisme Bagian Dari Iman", yang perlu
terus digelorakan ditengah arus ideologi fundamentalisme agama yang
mempertentangkan islam dan nasionalisme. Oleh karena itu, islam harus
bersanding dengan paham kebangsaan. Hari Santri juga harus digunakan sebagai
revitalisasi etos moral, kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang
melekat sebagai karakter kaum santri.
Santri yang mengikuti apel tersebut
dengan peserta mencapai 24.000 santri se-Kabupaten Lumajang. Diakhiri dengan
mengucapkan selamat Hari Santri 2017, santri kuat NKRI hebat, jangan lupa
bahagia.Turut hadir dalam kegiatan Apel Hari Santri tersebut, yaitu Ketua DPRD
Kabupaten Lumajang H. Agus Wicaksono, S.Sos., Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang
Ny. Hj Tutuk As'at dan Kepala OPD se- Kabupaten Lumajang.Setda Kabupaten
Lumajang. (h)