Bupati
Tantri bersama Putri Indonesia 2016 saat berada di acara Semarak Kemilau batik
Kab Probolinggo
|
PROBOLINGGO - Semarak Kemilau Batik Kabupaten Probolinggo yang
digagas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo
bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Bromo di Alun-alun Kota Kraksaan, Jumat
(6/10/2017) malam berjalan sukses dan meriah. Kegiatan yang digelar mulai pukul
15.00 hingga 22.00 itu disambut antusias sejumlah kalangan.
Rangkaian acara ini diawali dengan
Fashion Show Batik On The Street dan Lomba Foto On The Spot di sisi selatan
Alun-alun Kota Kraksaan pada sore harinya. Ratusan fotografer mengarahkan
bidikan lensa kameranya kepada beberapa model yang beradal dari Color Model Inc
Malang. Beberapa motif batik khas Kabupaten Probolinggo ditampilkan. Puncaknya ketika digelar malam Semarak Kemilau Batik yang dimulai pukul
19.00. Dimana kegiatan promosi batik khas Kabupaten Probolinggo ini dihadiri
bintang tamu Putri Indonesia tahun 2016 asal Sulawesi Utara Kezia Warouw.
Malam Semarak Kemilau Batik ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. P.
Tantriana Sari, SE didampingi suaminya yang juga anggota Komisi VIII DPR RI
Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul
Prihanjoko didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul
Prihanjoko, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo
Soeparwiyono, sejumlah Kepala OPD, Camat, para pengrajin batik serta masyarakat
yang ada di Kota Kraksaan dan sekitarnya.
Semarak Kemilau Batik ini diawali dengan penyerahan hadiah kepada para
pemenang Lomba Foto On The Spot Fashion Batik On The Street. Dimana juara 1 M.
Jainuri dari Lumajang, juara 2 Dean Aklif Gibran dari Kabupaten Probolinggo,
juara 3 Budi Hartono dari Kota Probolinggo dan juara harapan 1 Sefrian
Juliswanto dari Pasuruan. Serta, juara favorit Hengki Krisna dari Surabaya.
Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Tanto Walono mengungkapkan kegiatan
ini bertujuan dalam rangka terus memperkenalkan dan mempromosikan karya besar
dan agung para pengrajin batik yang sudah menginspirasi dan mengharumkan nama
Kabupaten Probolinggo dan disajikan untuk rakyat Kabupaten Probolinggo. “Untuk
kemajuan karya batik, kita akan terus melakukan fasilitasi kepada para
pengrajin batik di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Tanto juga menyampaikan pesan bahwa para pengrajin batik harus bisa mandiri,
maju dan tidak hanya menunggu pemerintah saja dan hal itu sudah ditunjukkan
pada kegiatan Semarak Kemilau Batik tahun 2017 ini. “Walaupun baru tahun 4
keempat membangun batik ini, tetapi karya para pengrajinnya sudah bisa
dinikmati bersama,” jelasnya.
Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengatakan bahwa
Semarak Kemilau Batik ini merupakan sebuah ajang promosi batik yang harapannya
mampu menggugah kembali semangat pengrajin batik untuk terus mengembangkan
karyanya sehingga mampu diminati oleh rakyat dan pecinta batik yang ada di
dalam maupun luar Kabupaten Probolinggo.
“Dahulu 4 tahun yang lalu saat awal menjabat sebagai Bupati, masih sangat
sedikit pengrajin batik di Kabupaten Probolinggo. Kalau tidak salah mungkin
tidak lebih dari 2 orang yakni di Tegalsiwalan dan Krejengan. Hal ini kemudian
menginspirasi saya bagaimana ada kearifan lokal dan budaya batik yang merupakan
warisan luhur nenek moyang,” katanya.
Oleh karena itu jelas Bupati Tantri, dirinya memerintah OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) untuk membuat festival lomba desain batik. Setiap kecamatan
harus menggali kearifan lokal budaya sehingga tumbuh motik batik khas 24
kecanatan.
“Dengan perlombaan itu minimal saya mempunyai perbendaharaan 24 motif batik.
Kemudian motif itu dikembangkan oleh calon-calon pembatik. Merubah mindset
masyarakat yang sebelumnya usahanya hanya berkutat pada pertanian dan
meluangkan waktunya untuk mencanting melakukan pewarnaan batik,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri menantang kepada para pengrajin
batik bagaimana masyarakat bisa berdaya dan mampu membuat batik yang jauh lebih
berkualitas lagi. Sebab bukan tidak mustahil manakala Jawa Timur berbicara
batik, tentunya adalah batik khas dari Kabupaten Probolinggo. “Dengan semangatnya pengrajin, tentunya Pemerintah Daerah pasti akan
membackup sehingga harapannya batik Kabupaten Probolinggo akan dicari
masyarakat seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan piagam penghargaan kepada para
pengrajin batik khas di Kabupaten Probolinggo. Piagam penghargaan juga
diberikan kepada Desainer Studio Fitting Ifan dan Koreografer Agoeng Soedir
Poetra. Sekaligus CSR perusahaan peduli batik di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini juga disemarakkan dengan peragaan busana batik khas lokal
Kabupaten Probolinggo oleh para model dari Colour Model Inc Malang. Karya batik
yang ditampilkan adalah IKM Batik Kabupaten Probolinggo diantaranya Batik Probo
Tanjung Motif Lanceng Tasek Probolinggo karya Tie Setyowati dari Kecamatan
Sumberasih, Batik Ronggojalu Motif Sumber Rowo Leces Kecamatan Leces karya
Johni Suryono dan Batik Pancor Emas Motif Pancor Emas karya Khoirunnisa
Kecamatan Pakuniran.
Selanjutnya, Batik Pasir Berbisik Motif Tari Sodoran karya Wahyu Ningsih
Kecamatan Sukapura, Batik Arasy Motif Daun Tembakau karya Siti Romlah TB
Kecamatan Paiton, Batik Ronggomukti Motif Bunga Padma Arum Mukti karya Mahrus
Ali Kecamatan Kraksaan, Batik Pelangi Motif Anggur karya Junaidi Kecamatan
Kraksaan, Batik Dewi Rengganis Motif Pengasihan Dewi Rengganis karya Rusyami
Kecamatan Krejengan serta Batik Balqis Motif Pesona Batik Mawar Bremi (Mawami)
karya Khusnul Hotimah Kecamatan Maron.
Puncaknya adalah penampilan Putri Indonesia tahun 2016 Kezia Warouw yang
mengenakan Batik Dewi Rengganis Motif Wijaya Kusuma karya Rusyami Kecamatan
Krejengan. Dengan anggunnya Kezia Warouw mengenakan batik tersenyum.
Kegiatan
malam itu diakhiri dengan lelang batik khas Kabupaten Probolinggo yang dipimpin
oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE. Sejumlah Kepala OPD dan
Camat kebagian turut serta dalam lelang tersebut. Tidak terkecuali H Hasan
Aminuddin dan Wabup Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko. (Suh)