BANYUWANGI - Kabupaten Banyuwangi sering kali kedatangan
tamu-tamu penting dari orang no.1 dari beberapa daerah yang ada di Indonesia,
guna ngasuh kaweruh dari tata kelolah Pariwisata Banyuwangi, sebab kabupaten
Banyuwangi dipandang sangat pesat kemajuannya dibidang Pariwisata, dan sekarang
Banyuwangi sudah masuk urutan ke 7 Nasional destinasi Pariwisata.
Baru –baru ini Walikota Jakarta Utara, Husein
Murat berkunjung ke kab. Banyuwangi bersama rombongan 42 pejabat perangkat
daerah, datang di Banyuwangi (15/9) guna untuk mengasuh kaweruh (sharing)
tentang tata kelolah Pariwisata Banyuwangi.
Husein menuturkan bahwa Jakarta Utara dengan
Banyuwangi banyak kesamaannya, dan kita juga ingin mengembangkan destinasi
Pariwisata, Jadi kami ke Banyuwangi tidak salah datang untuk belajar tentang
tata kelolah pariwisata.
Kita lihat tata kelola pariwisata di
banyuwangi cukup baik. Masalah ini dapat menjadikan inspirasi untuk mengelolah obyek pariwisata
di Jakarta Utara, Pada saat ini pantai-pantai kami sedang ditata, sehingga
kedepannya bisa menjadi potensi wisata yang bisa digarap dengan baik, ungkapnya
setelah di terima Bupati Abdullah Azwar Anas di Pendopo Banyuwangi.
Rombongan Pemkot Jakarta Utara disambut
langsung oleh Bupati Anas, dan Anas langsung membagi pengalamannya seputar
penataan dan pengembangan pariwisata di Banyuwangi.
Anas memaparkan bahwa kesuksesan pengembangan
pariwisata adalah “ konsolidasi di berbagai komponen, baik pemerintah,
masyarakat maupun pelaku usaha. Ketiga komponen tersebut tidak boleh di
korbankan salah satunya. Jika itu terjadi, maka industri pariwisata tersebut
yang dibangun akan mengalami permasalahan.
Contohnya tentang pengembangan pariwisata di
desa Tamansari yang merupakan perkampungan yang terdekat dengan Gunung Ijen.
Bertahun-tahun Ijen menjadi obyek wisata
dari dalam maupun luar negeri, Akan tetapi masyarakat desa Tamansari selama ini
tidak merasakan manfaat dari keberadaan obyek wisata Ijen.
Jenis pengembangan wisata yang seperti ini
jelas tidak “ sustainnable, sebab yang diuntungkan hanya pengusaha travel, dan
hotel saja. Akan tetapi rakyat tidak terlibat, oleh karena itu, dengan
optimalisasi BUMDes sekarang ini desa Tamansari sedang dikembangkan “ homestay,
rest area souvenir dan lainnya, sehingga dengan
aktivitas ini, masyarakat turut terlibat dan meraih manfaat dari
keberadaan wisata ini. Jelas Anas.
Kekompakan para kepala SKPD juga sebagai kunci
keberhasilan, Banyuwangi bisa menjadi jujukan para wisata ini melalui rangkaian Banyuwangi Festival,
disini para kepala SKPD terlibat penuh dalam pelaksanaannya. Masing-masing
Satuan Kerja (Saker) memiliki kontribusi sesuai dengan tugas masing-masing.
Modal kekompakan inilah banyuwangi bisa
memiliki super team dalam membangun pariwisata. Untuk Ego sektoral
masing-masing Dinas maupun bagian , tekkis di Banyuwangi Festival. Semua ini
yang membuat promosi dan pengembangan pariwisata di Banyuwangi bisa berkembang
pesat. Kata Anas.
Setelah mendapat pemaparan dari Bupati Anas.
Rombongan Pemkot Jakarta Utara akan melihat langsung obyek wisata seperti
Gunung Ijen dan Bangsring Underwater, di kedua obyek wisata ini rombongan akan
memelajari keterlibatan masyarakat, pemerintah maupun pelaku usaha dalam
membangun usaha. (jok)